Kasus Covid-19 Melejit, Produsen Baju Hazmat Kewalahan Layani Order
BOYOLALI, iNews.id – Produsen alat pelindung diri (APD) baju hazmat di Kabupaten Boyolali kebanjiran order seiring meningkatnya kasus Covid-19. Kenaikan permintaan mencapai 50 persen sejak sebulan terakhir
“APD baju hazmat menjadi barang wajib dalam penanganan pandemi Covid-19, permintaan meningkat hingga 50 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Yuli TB, pemilik Gracia Garment Banyudono yang memproduksi baju hazmat di Boyolali, Jumat (23/7/2021).
Menurut Yuli, pesanan baju hazmat meningkat sejak awal Juli. Kemampuan memproduksi sekitar 1.200 baju hazmat per hari dari tiga tempat produksi, yakni satu di Banyudono dan dua di Sambi dengan jumlah total karyawan 60 orang.
"Saya sering menolak pesanan karena menyesuaikan kemampuan produksi. Order baju hazmat bulan ini mencapai 1.800 buah per hari atau naik sekitar 50 persen dibanding bulan sebelumnya. Harga baju hazmat dijual mulai Rp35.000 hingga Rp55.000 per buah," katanya.
Dia mengakui sudah kawalahan menerima orderan hingga menolak pesanan karena di luar kemampuan produksi. Selama ini, produksi baju hazmat disalurkan lewat distributor di daerah Solo, Semarang, Jakarta, serta Surabaya. Dari distributor, baru disalurkan ke rumah sakit atau relawan yang membutuhkan.
Menurutnya, baju hazmat yang diproduksi ada dua jenis. Pertama baju hazmat untuk area ring 1 atau bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19, seperti tenaga kesehatan (nakes) di RS dan relawan pemakaman. Baju hanya bisa digunakan satu kali pakai dan bahannya impor.
Kedua adalah baju hazmat untuk area ring 2 bisa digunakan sampai dua kali. Dengan hamzat suit microporous breathable ini bersifat waterproof, antivirus, anti droplet, anti bakteri, anti debu, anti statik, tidak gerah dan nyaman digunakan. Produksi khusus untuk penanganan Covid-19 terutama untuk suplai RS dan relawan.
Dia menjelaskan, proses pembuatan baju hazmat dimulai dari pengukuran dan pemotongan kain. Bahan khusus itu, kemudian diobras dan penjahitan. Setelah itu, dilakukan proses shelling atau menutup rongga jahitan menggunakan selotip khusus guna meminimalisasi kebocoran saat dipakai.
Editor: Ary Wahyu Wibowo