Kembali Datangi Wadas, Ganjar Terkejut Disambut Warga Kontra Pembebasan Lahan
Dalam kesempatan itu, warga secara bergantian menyampaikan uneg-unegnya pada Ganjar. Sejumlah warga banyak menceritakan peristiwa penangkapan yang mereka alami.
"Kami takut pak, suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata Waliyah, salah satu warga.
Warga lain, Ana menceritakan, dia dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo, sementara dirinya ditangkap saat berada di desa.
"Kasihan anak saya pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi, pak. Kami warga masih trauma," katanya.
Ganjar dengan sabar mendengar cerita-cerita dan tuntutan warga itu. Sebelum mengawali sambutannya, Ganjar meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.
"Kulo nyuwun ngapuro kalih panjenengan (saya minta maaf pada bapak/ibu) atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada," kata Ganjar mengawali obrolan.
Usai mendengarkan keluhan warga, Ganjar mengatakan akan menindaklanjuti. Sejumlah pihak yang berkepentingan akan diajak dialog terkait hal ini.
Editor: Ahmad Antoni