get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Periksa 2 Tersangka Bullying dr Aulia Mahasiswi PPDS Undip, Kaprodi Mangkir

Kemenkes Sebut dr Aulia Kerap Dipalak Senior, Ini Kata Guru Besar FK Undip

Senin, 02 September 2024 - 21:20:00 WIB
Kemenkes Sebut dr Aulia Kerap Dipalak Senior, Ini Kata Guru Besar FK Undip
Dekan FK dr. Yan Wisnu Prajoko saat menggelar konferensi pers di Kampus FK Undip Tembalang, Kota Semarang, Jumat (23/8/2024). (Foto: Eka Setiawan).

SEMARANG, iNews.id – Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Prof Zainal Muttaqin angkat bicara merespons pernyataan Kemenkes yang menyebutkan dokter PPDS Undip almarhumah dr Aulia Risma Lestari (ARL) dipalak seniornya puluhan juta rupiah.

Dia menyebut almarhumah semasa di PPDS Undip memang ditugasi sebagai pengelola iuran dari teman-teman seangkatannya. Uangnya digunakan untuk makan mahasiswa PPDS Anestesi.  

“(Almarhum) Risma kebetulan pengelola, penanggungjawab angkatan, mengumpulkan uang sebesar Rp30 juta per bulan dari teman-temannya (seangkatan) bukan untuk seniornya, tetapi untuk uang makan mereka sendiri,” kata Prof Zainal, Senin (2/9/2024).

Dia menjelaskan, uang puluhan juta rupiah itu merupakan iuran mahasiswa semester pertama. Mereka iuran Rp3juta per bulan selama 1 semester. Dia menyebut penerimaan PPDS FK Undip dilakukan tiap semester, bukan setiap tahun.

“Jadi mereka yang semester 1 iuran, ada 10 sampai 12 orang. Tiap bulan Rp3juta, untuk biaya makan 84 orang, itu hanya dilakukan selama 1 semester atau 6 bulan. Satu angkatan (yang iuran) bukan per orang,” katanya.

Teknis pengumpulan seperti itu untuk membeli kebutuhan makan, sebutnya, dokter residen memiliki jadwal yang sangat padat. Tidak semuanya bisa istirahat di waktu yang bersamaan.  

“Uang mereka kelola sendiri kok, bukan dikelola senior atau departemennya. Itu kesepakatan tiap bagian akan berbeda, karena siklus kerja tiap departemen tidak sama. Nanti kalau mereka sudah tahun kedua, tidak lagi, giliran tahun pertama. Mereka mendapatkan uang yang mereka tabung itu,” katanya.  

Prof Zainal menyayangkan pernyataan Kemenkes soal dr ARL ini dipalak puluhan juta seniornya itu. Namun demikian, dia tak menampik masih ada perilaku bullying.

“Bullying bukan nggak ada, bullying itu ada, itu perilaku yang salah sampai mungkin jadi pidana bagi seorang individu (pelakunya). Tapi bukan perilaku institusi,” ungkap dia.

Dia menyayangkan penutupan PPDS FK Undip di RSUP Kariadi oleh Kemenkes.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut