Kirab Akbar Klenteng Po An Thian, Wujud Masyarakat Kota Pekalongan yang Toleran

Ketua TITD Klenteng Po An Thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho menjelaskan bahwa, Kirab Akbar Ritual & Budaya 5 Tahun Sekali ini diadakan sebagai perayaan dari Hari Ulang Tahun / Wan So dari Dewa Pertanian dan Pengobatan, Y.M. Kongco Sin Long Tay Tee yang juga merupakan Dewa Purba yang secara catatan adalah penemu sistem pertanian dan peletak dasar-dasar pengobatan tradisional Tiongkok secara herbal.
Kirab ini dilakukan sebagai pengharapan dan doa agar Kota Pekalongan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat semakin sejahtera, damai antar masyarakat serta sebagai doa akan kemakmuran untuk Bangsa dan Negara.
"Ada 49 klenteng dari enam provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DKI Jakarta, dan Banten) yang ikut memeriahkan acara ini. Tujuannya adalah untuk merekatkan dan ajang silaturahmi antar klenteng," ucapnya.
Heru menuturkan, berdasarkan kepercayaan etnis Thionghoa, Dewa Pertanian dan Pengobatan, Y.M. Kongco Sin Long Tay Tee telah hidup lebih dari 5000 tahun lalu. Pada saat itu manusia masih bertanduk dan belum ada pakaian serta masih mengonsumsi hewan yang lama kelamaan semakin habis. Dewa tersebut menemukan padi-padian supaya manusia bisa kembali bercocok tanam dan tidak memakan hewan secara terus-menerus.
"Untuk menolong rakyatnya yang sakit, dewa ini juga membuat obat-obatan dari daun-daunan di hutan. Harapannya, melalui acara ini, supaya hasil pertanian kita bisa subur, panennya bagus, rakyatnya sehat, tidak sakit-sakitan," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi