get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Aset Tanah Eks Bos Sritex Senilai Rp20 Miliar di Solo Disita Kejagung

Kirab Obor Pospenas IX Singgah di 2 Pondok Pesantren Legendaris di Demak dan Semarang

Senin, 21 November 2022 - 16:10:00 WIB
 Kirab Obor Pospenas IX Singgah di 2 Pondok Pesantren Legendaris di Demak dan Semarang
Prosesi penyerahan api Obor Pospenas IX yang selanjutnya dikirab dari Mrapen Grobogan menuju Stadion Manahan Solo. (Ist)

GROBOGAN, iNews.id - Kirab Obor Pospenas IX diberangkatkan dari Grobogan, Jawa Tengah, hari ini (21/11/2022). Kirab obor menandai akan dimulainya Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) IX Tahun 2022, yang digelar di Kota Solo 23-27 November 2022. 

Api obor Pospenas diambil dari Api Abadi Mrapen, Grobogan dan diarak menuju Kota Solo, tempat Pospenas digelar. Pawai obor ini akan dilanjutkan dengan Pawai Santri Nusantara.

Kirab Obor mengambil titik start dari Api Abadi Mrapen, di desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, hari ini pukul 07.00 WIB. Api yang diambil secara simbolik dari Mrapen, Grobogan ini kemudian dilepas untuk diarak menuju Solo.

Pelepasan api Pospenas ini dilakukan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen bersama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Waryono Abdul Ghafur. Setelah dilepas, api yang menyala di obor ini kemudian diterima pelari yang akan membawanya menuju Surakarta. 

Dalam kirab ini, obor yang menyala dibawa oleh dua pelari yang didampingi dua pelari cadangan dan empat pembawa bendera. Mereka dikawal oleh kendaraan voorijder dan diikuti oleh sejumlah mobil MPV, double cabin, bus medium, dan ambulans.

Peserta pawai ini akan melibatkan antar instansi, selain Kemenag ada Kemenko PMK, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemrov Jawa Tengah, dan masyarakat pondok pesantren.

Rute yang ditempuh menuju Solo akan singgah di dua pondok pesantren legendaris, yakni Ponpes Girikesumo, Mranggen, Demak dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah, Jimbaran, Bandungan, Ungaran, Kabupaten Semarang. 

Pondok Pesantren Girikesumo, sebuah pesantren tua yang terletak di Jl. Girikesumo, RT/RW. 04/03, Dusun Barang, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Pesantren berusia sekitar 1,5 abad ini didirikan oleh Syeikh Muhammad Hadi alias Mbah Hadi atau mbah Giri pada tahun 1868 M.  

Pesantren yang kini menaungi 428 santri ini identik dengan perjuangan melawan kolonial Belanda. Pendiri pesantren yaitu Mbah Hadi, adalah tokoh perjuangan kemerdekaan yang beberapa kali tangkap Belanda dan dijebloskan di penjara Semarang.  

Kemudian Pesantren al-Mas'udiyah yang terletak di Jl. Raya Blater, dusun Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Pesantren yang dahulu dikenal dengan Pesantren Blater ini didirikan KH. Ali Mas'ud pada tahun 1963, dan kemudian menjadi Yayasan al-Mas'udiyyah pada tahun 2003. Yayasan ini menaungi pondok pesantren dan sekolah dari jenjang play group hingga SMA.

Di kedua pesantren tua tersebut, rombongan pawai akan melakukan seremoni untuk memohon doa kepada para kiai agar acara Pospenas IX meraih kesuksesan, dan juga untuk kemajuan pesantren serta keutuhan NKRI. 

Dari Bandungan, Kabupaten Semarang, rombongan baru melanjutkan perjalanan ke Surakarta esoknya. Menurut rencana, rombongan pawai obor ini akan diterima oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Surakarta, Selasa (22/11/2022).

Pospenas sendiri, menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 23 November 2022 di Stadion Manahan, Kota Solo. Acara ini mengambil tema “Gerak Santri, Bangkit Negeri”. Hal ini dikaitkan dengan salah satu tujuan digelarnya acara ini, yaitu memupuk persatuan, persahabatan, persaudaraan  antar santri. 

Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur mengatakan, negara berutang kepada pesantren yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam perjuangan kemerdekaan dan menjadi bagian pentinggral dari sistem pendidikan nasional yang mencerdaskan bangsa selama ini.

"Pesantren adalah elemen penting dalam sistem pendidikan nasional dan menjadi perekat persatuan bangsa," katanya. Keberadaan pesantren telah menjadi agen moderasi beragama yang menjaga stabilitas nasional dalam keberagaman dan keberagamaan. Maka dari itu sudah sewajarnya pemerintah memberikan ajang nasional yang dapat memicu prestasi pesantren di segala bidang.

"Keberadaan Pospenas ini mengandung unsur ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariah. Yaitu menjaga kemanusiaan, keislaman, dan keindonesiaan" katanya.

Dia berharap, gelaran Pospenas tahun ini lebih meriah dan menghasilkan bibit-bibit unggul dalam hal olahraga dan seni yang mendukung khazanah keislaman.

Saat ini menurut data Kemenag, terdapat 4,5 juta pondok pesantren yang menaungi 37,6 juta santri. Sebanyak ratusan perwakilan mereka akan bertanding di ajang Pospenas, memperebutkan 312 tropi yang akan dipertandingkan di 9 cabang olah raga dan seni. 

Di antaranya atletik (lari, lompat jauh, tolak peluru), senam santri, senam SKJ, tenis meja, sepak bola, pencak silat, pidato tiga bahasa, film pendek, kaligrafi, hadrah, dan stand up commedy.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut