Kisah Haru Anak Yatim Diterima di SMKN Jateng Semi Boarding, Ingin Ringankan Beban Ibu

Wahyu sangat senang bisa diterima di SMK Wirosari Grobogan. Kendati dia harus jauh sekalipun dari keluarga. Baginya, jarak tidak jadi masalah. Asalkan dia tetap bisa belajar dengan baik.
Srikatun, mulanya memang bingung kelak anaknya akan didaftarkan ke sekolah mana yang gratis dan berkualitas. Mengingat, dia mengalami keterbatasan ekonomi. Begitu dia mendapat informasi adanya PPDB di SMK Jateng boarding dan semi boarding, Sri pun mendaftar."
"Alhamdulilah, putra saya bisa diterima. Tidak di SMK Jateng Semarang tapi dia diterima di SMK Jateng semi boarding di SMK Wirosari di Grobogan," kata Sri.
Nantinya, dia tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan tempat tinggal si anak. Sebab, di SMK semi boarding nanti, segala keperluan sekolah, mulai dari asrama dan biaya sekolah, ditanggung pihak sekolah. Hanya yang harus dipikirkannya yaitu uang saku anaknya.
"Kondisi ekonomi keluarga kami, kan saya janda dengan tiga anak. Sudah mau lima tahun jadi janda. Saya hanya jualan seperti ini saja. Kayak es, ciki (jajan), itu pendapatannya juga tidak banyak. Paling sehari untung bersih sekitar Rp20.000. kalau warung ramai bisa dapat Rp30.000-Rp40.000. kalau sepi dapat Rp10.000," ujarnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini selain ada tiga SMK Jateng full boarding yaitu di Semarang, Pati dan Purbalingga, juga terdapat 15 SMK Jateng semi boarding. Dengan total kuota siswa yang dibutuhkan yaitu 749 anak.
Editor: Ahmad Antoni