Kisah Inspiratif Rahma Agustina, Lulusan SMK Kudus Sukses Jadi Perancang Perangkat Lunak

Meski begitu, dia merasa jurusan yang dipilihnya semakin dipelajari ternyata kian menyenangkan. Dia akhirnya menemukan bakatnya di bidang ini,
"Di sana (SMK RUS) di-support dengan tools, device yang high tech, resources yang mendukung juga. Jadi semakin dipelajari, kok makin seru. Saya akhirnya menemukan bakat di sini," ujarnya.
Dia mengatakan, dia mencoba melawan stigma yang menyebutkan perempuan tidak mengerti dasar teknologi dan pandangan umum bahwa perempuan lebih baik menikah dibanding menimba ilmu setinggi mungkin.
"Sayangnya enggak banyak perempuan khususnya dari daerah saya yang memiliki kesempatan yang sama, rata rata mereka dituntut orang tuanya buat disuruh nikah. Menurut saya, enggak boleh lagi ada pemikiran kayak gitu, khususnya para orang tua," ujarnya.
"Kita sebagai perempuan harus mandiri, juga harus independen karena kita enggak akan tahu ke depannya akan ada masalah apa yang mengharuskan kita buat stand up sendiri, buat ngebantu masalah itu sendiri," kata Rahma.
Perempuan berusia 20 tahun ini pun bertekad membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing di dunia industri dan memberikan pengaruh besar. Meski sempat dilarang orang tuanya untuk berkarier di kota besar, Rahma memberanikan diri dan membuktikan dirinya mampu hingga mendapatkan dukungan dari orang tuanya.
Editor: Ahmad Antoni