“Kami ini keluarga marhaen, nasionalis yang tentunya di era Orde Baru dianggap pengikut fanatik Bung Karno sehingga terimbas pada kebijakan politik era itu. Jadi kami seolah tidak diberi hak berkembang," katanya.
Pada makam Soegiarin terpampang prasasti bertuliskan "Di Sini Dimakamkan Markonis Soegiarin, Penyiar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia". Tulisan tersebut kata Soegiarno, berawal hanya untuk pengingat keluarga yang acap kali menziarahi makam.
Namun oleh Danramil 13 Semarang Selatan, Mayor Inf Rahmatullah AR justru dibuat lebih bagus dengan batu granit hitam bertuliskan emas.
Danramil kepada Soegiarno mengatakan bahwa sejarah ini tidak saja dikenang keluarga, namun juga layak dan harus diketahui seluruh bangsa Indonesia.
Setiap tahun menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, insan jurnalis Kota Semarang dan Koramil 13 Semarang Selatan yang mengampu wilayah selalu mengadakan kegiatan bersih-bersih dan menziarahi makam Soegiarin.
Kegiatan tersebut merupakan cara generasi penerus sebagai wujud menghormati dan mengenang jasa-jasa perjuangan terhadap mereka yang berjasa dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Editor : Ahmad Antoni
Follow Berita iNewsJateng di Google News