Kisah Sukses Hendra, Pernah Bangkrut dan Miliki Utang Rp2,2 M, Kini Punya Pabrik Skincare

Akhirnya untuk mengurangi utang dan memenuhi kebutuhan hidupnya, Hendra menjual bisnis laundry, cabang dan peralatan, yang menjadi satu-satunya sumber pemasukan. Ketika itu, dia hanya berpikir harus menjalani bisnis lagi, bukan bekerja di perusahaan karena gaji sebagai karyawan akan sulit untuk melunasi utang-utangnya yang besar.
Kesempatan pun mulai terbuka setelah dia salat Asar. Dia membaca brosur soal pelatihan pembuatan sabun herbal untuk jamaah masjid tanpa dipungut biaya alias gratis. Setelah mengikuti pelatihan sekitar seminggu, dia menggunakan sabun yang dibuatnya dan menjualnya.
Awalnya, dia menjual dalam bentuk batangan, namun akhirnya mencoba untuk membuat dalam bentuk cair. Dia melakukan uji coba selama 11 bulan dan hasilnya sabun bentuk gel dalam botol.
Sabun buatannya merupakan penemuan pertama, sehingga dia memegang hak paten sabun natural berbentuk gel atau pasta. Sabun itu awalnya tidak ada yang membeli, Namun satu bulan kemudian berhasil terjual 50 botol.
Dalam 3-4 tahun perjalanan bisnis sabun herbalnya, kehidupan sehari-hari Hendra dan keluarga masih pas-pasan. Bahkan, dia sangat irit dalam mengeluarkan uang untuk makan. Dia hanya membeli nasi kucing (bungkus) Rp6.000 setiap hari untuk sarapan sekaligus makan siang.
Seiring perjalanan waktu, kesempatan lebih baik mulai terbuka kembali. Dia mendapat informasi tentang lomba produk inovasi. Dia pun mengikuti lomba yang digelar di tingkat regional dan keluar sebagai pemenang pertama. Kemudian Hendra diutus mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam lomba serupa dan kembali menjadi juara I.
Editor: Ahmad Antoni