Kompetisi Shell Eco-Marathon 2022, Mobil Listrik UMS Siap Tampil di Mandalika
SOLO, iNews.id - Mobil listrik tim ECRC dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bakal mengikuti kompetisi internasional mobil hemat energi Shell Eco-marathon 2022. Kompetisi akan diselenggarakan pada 11–15 Oktober 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mobil yang diberi nama Ababil Evo III, merupakan mobil hemat energi yang dirancang untuk mengikuti perlombaan dalam kategori prototype. Ababil Evo III dirancang melalui riset dan penelitian dengan mengikuti perkembangan teknologi pada setiap tahunnya.
“Ababil Evo III memiliki rancangan Battery Li-ion dengan kapasitas 840 Wh dan rasio konsumsi sebesar 265.2 km per 1 kWh yang menggunakan motor penggerak, yaitu motor brushless DC 350W 48V,” kata Kepala Bidang Non Teknis Tim ECRC UMS Muhammad Rivandri Faturahman melalui siaran pers, Sabtu (1/10/2022).
Untuk saat ini, pengembangan mobil listrik terus dilakukan hingga race berlangsung. Ababil Evo III berasal dari mobil listrik sebelumnya yang bernama Ababil Evo II yang telah diperbarui dan diperbaiki lebih baik lagi, sehingga telah menjadi andalan bagi ECRC UMS TEAM.
Perubahan terdapat pada bagian bodi yang lebih aerodinamis serta berat mobil yang sebelumnya memiliki berat 60,5 kilogram menjadi 56 kilogram. Perubahan juga terdapat pada pembaharuan bagian pengereman menjadi hidrolik dan visibilitas mobil yang lebih jelas.
Pada bagian elektrikal mobil ditambahnya sensor arus, tegangan, dan sensor kecepatan. Perlombaan Shell Eco-marathon 2022 merupakan kompetisi yang menantang para mahasiswa perguruan tinggi berbagai negara untuk berinovasi, merancang, dan membangun kendaraan paling hemat energi.
Perlombaan berlangsung selama 5 hari dengan setiap tim mendapatkan kesempatan 4 kali race attemp. Pada kesempatan tersebut akan diambil pencapaian race attemp yang terbaik dari setiap tim.
Dikatakannya, tim ECRC (Electrical Car Research Center) merupakan pusat penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Teknik UMS, di antaranya Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri. ECRC UMS dibentuk untuk menjawab permasalahan yang sangat kompleks di dunia otomotif, khususnya di bidang energi, dimana ketersediaan energi saat ini semakin menipis dari hari ke hari.
Untuk mengurangi penggunaan energi fosil, dapat menggunakan listrik sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Maka dibentuklah sebuah pusat studi mengenai mobil listrik.
Rektor UMS Prof Sofyan Anif mengatakan, keikutsertaan tim mobil listrik merupakan prestasi yang luar biasa.
"Untuk mencapai predikat akreditasi unggul di tingkat Indonesia harus ditunjang oleh prestasi mahasiswa juga, apalagi untuk mencapai reputasi di tingkat internasional," kata Sofyan Anif.
Terkait hal itu, pihaknya berkomitmen memberikan fasilitas untuk berkembangnya inovasi mahasiswa.
"Ini juga menjadi modal besar untuk UMS jadi World Class University pada tahun 2029. Dari tahun ke tahun terus ada hasil riil atau prestasi yang telah diukir mahasiswa. Ini bermanfaat dan jadi modal untuk menuju World Class University," ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo