get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir di Semarang Mulai Surut, Hujan Kembali Turun Ancam Pantura

Langka di Pasaran, Dosen Undip Ciptakan Masker BC19

Minggu, 22 Maret 2020 - 09:55:00 WIB
Langka di Pasaran, Dosen Undip Ciptakan Masker BC19
Masker BC19 karya dosen Undip (Foto: Okezone/Taufik Budi)

SEMARANG, iNews.id - Masker menjadi barang langka di tengah merebaknya virus korona atau COVID-19. Orang pun berburu masker untuk mencegah penularan virus yang pertama muncul di Wuhan China tersebut.

"Saat ini masker langka. Bila adapun harganya mahal. Rakyat tidak mampu. Apalagi masker yang dikenalkan adalah sekali pakai," kata dosen sekaligus peneliti Universitas Diponegoro (Undip), Minggu (22/3/2020).

Rencana pemerintah untuk membagikan 12 juta masker pun dinilai tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Hari ini pemerintah baru mau akan bagi 12 juta masker pun, tidak akan penuhi kebutuhan kita. Pasien dan tenaga kesehatan akan didahulukan," ucapnya.

Menurutnya, perlu solusi yang tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan masker. Untuk itu diciptakan masker BC19 yang dibuat dari kain dua lapis dan di dalamnya bisa disisipkan kertas tisu.

"Kertas tisu harus dilapiskan di tengahnya. Menutup baik hidung dan mulut. Ukuran besar 20 x 10 sentimeter. Bagi anak bisa disesuaikan," ujarnya.

Dia menyampaikan banyak keunggulan dari masker yang baru diciptakan tersebut. Di antaranya, proses pembuatan mudah, harga murah yakni sekira Rp2.500, bisa dipakai ulang, dan ramah lingkungan karena minim limbah.

"Bila sudah dipakai atau basah, tisu dilepas ganti baru. Bila sudah dipakai direndam dan dicuci dengan sabun. Selamat membuat dan semoga kita terlindung dari sakit karena virus korona," ucapnya.

Saat ini masker ciptaannya memasuki masa uji spray (simulasi batuk) dan uji tiup. Hal ini dilakukan untuk memastikan kuantitas masker sesuai SNI.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut