Mahasiswa Udinus Ciptakan Alat Deteksi Diabetes dengan Sensor Cahaya
Gluconov bersifat non invasif atau tidak menimbulkan luka dan tidak mengeluarkan darah dalam proses deteksinya karena menggunakan metode sensor. Alat pendeteksi telah melewati penelitian selama enam bulan , diklaim memiliki tingkat akurasi mencapai 95 persen.
Terciptanya alat ini bermula dari pengamatan terhadap penderita diabetes mellitus yang mengeluh sakit ketika cek kadar gula darah. Sebab harus ditusuk dengan jarum pada jari untuk pengambilan sampel darahnya,” kata ketua tim pencipta Gluconov, Diana Almaas Akbar Rajah, Senin (22/3/2021).
Sementara terkait ciptaan para mahasiswanya, pihak kampus berharap agar Gluconov bisa diproduksi secara massal. Sekaligus berperan dalam dunia medis, khususnya bagi penderita diabetes militus.
“Sebelum diproduksi secara massal, kami meminta agar alat pendeteksi terus diperbaiki untuk menyempurnakan keakuratan datanya,” kata Dr Aripin, Kaprodi S1 Teknik Biomedis Udinus.
Editor: Ary Wahyu Wibowo