Marak Calon Tunggal di Pilkada 2020, Pengamat : Merusak Kualitas Demokrasi
Menurut dia, melihat kondisi yang baru saja terjadi di Pilkada kemarin menandakan bahwa tak hanya masyarakat saja yang butuh pendidikan politik. Tapi juga politikus yang ternyata jauh lebih membutuhkan pendidikan politik.
"Tidak hanya rakyat yang butuh pendidikan politik, akan tetapi politisi pun jauh lebih membutuhkan pendidikan politik. Karena masih banyak politisi yang tidak memahami etika politik dan etika elektoral dalam bernegara," katanya.
Maraknya calon tunggal pada Pilkada 2020 ini, kata dia, hendaknya menjadi tanggung jawab moral tersendiri bagi partai. Di mana partai sebagai saluran utama pengkaderan pemimpin sangat bertanggungjawab terhadap generasi partai.
Editor: Ahmad Antoni