Mengenal Tradisi Ngaji Posonan di Masjid Agung Kendal saat Ramadhan

“Pemilihan dua kitab ini menjawab persoalan hukum meski ringkas tetapi semua aspek dijangkau. Sedangkan tafsir jalalin untuk memberikan makna yang mendekati sebenarnya dari Alquran,” kata Kiai Mohammad Farid Fad.
Dirinya berharap dari pembahasan kitab kuning bisa menambah literasi wawasan keberagamaan dan toleransi semakin tinggi. Warga dari berbagai wilayah di Kendal juga serius mendengarkan tafsir kitab dari pengasuh Ponpes Raudlatul Muta'allimin.
Sembari menyimak, warga sibuk dengan pulpen dan kitab kuning masing-masing. Dengan cekatan, tangan para santri menulis penjelasan guru mereka pada kitab tafsir tersebut.
Salah satu warga Kendal, Mashudi mengaku selalu hadir dalam kegiatan mengaji kitab kuning untuk lebih mendalami Alquran.
Editor: Ary Wahyu Wibowo