Menikmati Hangatnya Angkringan di Atas Awan Gunung Merbabu
Menurutnya, ide awal membuat lokasi kuliner yang kerap disebut angkringan di atas awan itu berawal dari pandemi Covid-19. Dia bersama anak-anak muda lainnya yang sempat terpuruk, terpacu untuk menggerakkan roda perekonomian.
“Jadi kami berpikir bagaimana membikin sesuatu yang beda dari lainnya. Akhirnya kita bikin angkringan, bukan sekadar angkringan tapi juga mengikuti anjuran pemerintah, yaitu physical distancing. Makanya bikin tenda-tenda yang nanti setiap pengunjung atau keluarga makannya terpisah, tidak berkerumun,” jelasnya.
Menggunakan sarana publikasi media sosial, angkringan tersebut menjadi viral. Pengunjung berdatangan dari berbagai daerah untuk merasakan sensasi makanan di atas awan. Apalagi, pada masa pandemi banyak orang yang memilih lokasi alam terbuka untuk berwisata.
“Kita tahunya dari Instagram, ada tempat kuliner baru sekaligus bisa wisata, terkenalnya Angkringan di Atas Awan. Di sini ada sensasi beda, meski menu sebenarnya tak jauh beda dari angkringan lainnya. Tapi ketika kita makan sambil melihat hamparan awan dan deretan gunung-gunung, itu sesuatu banget,” kata seorang pengunjung, Iren Oktaviana.
Gadis berkerudung yang datang bersama kekasihnya itu rela menempuh perjalanan panjang dari Mapagan Ungaran. Sepeda motor yang mereka tumpangi membelah udara dingin selepas Subuh dan tiba di lokasi sekira pukul 07.00 WIB.
"Tidak rugi sampai sini. Meski dingin dan jalan menanjak, tapi ketika sampai sini rasanya lega. Bisa menyatu dengan alam, dan menyaksikan Gunung Andong, Telomoyo, Sindoro, Sumbing, dan di sebelah sana itu ada Rawa Pening,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni