Misteri 3 Makam di Perkampungan Kompleks Keraton Solo, Ada Penampakan yang Bikin Merinding
"Karena air itu dipakai oleh Keraton, maka warga sekitar tak ada yang berani memakai air tersebut. Karena terlarang mengambil air dari kali itu, maka daerah tersebut sampai sekarang diberi nama Kali Larangan," ujarnya.
Sedangkan ketiga makam tersebut adalah makam tiga orang anak yang meninggal karena terseret arus kali yang kemungkinan terjadi saat pintu air dibuka.
"Makam itu berisi tiga orang anak yang usianya masih kecil. Kemungkinan ketiganya hanyut saat pintu kali dibuka. Dan oleh warga sekitar, ketiganya di makamnya di daerah tersebut," ujarnya.
Karena memang, dahulunya, daerah di mana ketiga makam itu berada, masih sangat sepi. Dan oleh pihak Keraton, daerah itu dijadikan tempat tinggal untuk para pejabat Keraton yang ikut pindah ke Desa Sala dari Kartasura.
"Daerah itu memang dipakai sama Keraton sebagai tempat tinggal para pejabat Keraton Kartasura yang ikut pindah ke desa Sala. Tapi sayangnya seiring perjalanan waktu, rumah-rumah di daerah itu banyak diperjual belikan. Meskipun sebenarnya statusnya hanya hak pakai saja," ungkapnya.
Pihak Keraton, kata Gusti Moeng, tak punya rencana memindahkan ketiga makam tersebut. Karena, ketiga makam itu sudah ada terlebih dahulu sebelum adannya permukiman.
"Loh kenapa dipindah. Makam itu ada terlebih dahulu sebelum pemukiman. Jadi biarkan saja ada di situ. Di daerah Baluwarti itu juga ada makam Ki Gede Sala," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni