Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di Solo Hari Ini Tambah 544

"Jangan sampai justru menciptakan fenomena gunung es, ketika ditelusuri tidak ada yang positif tetapi nyatanya kita lihat banyak, jangan sampai banyak yang terpapar dan akhirnya parah, kita jadi terlambat menangani," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, dari penambahan kasus positif yang akhir-akhir terjadi, dua pertiga di antaranya berasal dari tes usap antigen.
"Jadi artinya antigen mempunyai daya ungkit yang sangat besar untuk deteksi lebih awal terhadap penanganan Covid-19, karena antigen ini bisa dilakukan oleh petugas puskesmas dan alatnya juga ada, jumlahnya cukup," katanya.
Petugas puskesmas yang menangani pasien dengan kecenderungan gejala Covid-19 akan langsung melakukan tes antigen. Dengan demikian, kondisi berdampak pada kenaikan jumlah kasus.
"Selain itu juga dari mandiri, baik PCR (tes usap) maupun antigen mandiri juga banyak banget. Kalau kami hanya pakai PCR, mungkin tambahan kasus dalam sehari tidak ada seratus. Jadi antigen sudah jadi penegakan diagnosa, sesuai standar WHO antigen ini sebagai alat untuk diagnosa," katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo