Pelukis Tunadaksa Sabar Subadri, Perjalanan Hidupnya Memberi Inspirasi
SALATIGA, iNews.id – Memiliki keterbatasan fisik tidak menghalangi Sabar Subadri, warga Klaseman, Sidomukti, Kota Salatiga untuk berkarya di dunia seni lukis. Karyanya yang bergaya natural realis, banyak dikagumi pecinta lukisan.
Apresiasi para pecinta lukisan, disampaikan ketika pelukis difabel kelahiran 1979 ini menggelar kegiatan individu maupun bersama anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA). Tak jarang, para pecinta lukisan mengunjungi kediamannya hanya sekedar mengucapkan kekaguman.
Sabar menuturkan, dirinya mulai belajar melukis dengan kaki sejak usia 10 tahun. Saat itu, dirinya belajar melukis sendiri dengan segala kekurangan. Selang beberapa waktu kemudian, baru belajar melukis di bawah bimbingan pelukis kawakan Amir Rachamd. Semenjak itu, dirinya mulai terampil melukis dengan kaki.
"Kekurangan bukan hambatan. Jika kita memiliki niat yang kuat dan mau tekun berlatih, maka apa yang dicita-citakan akan tercapai," tutur Sabar Subadri.
Editor: Ary Wahyu Wibowo