Pembangunan Jalan Rusak Belum Maksimal, Bupati Blora Minta Maaf ke Warga
BLORA. iNews.id - Bupati Blora Arief Rohman minta maaf kepada warga Blora. Permintaan maaf disampaikan karena pembangunan jalan rusak di Blora pada tahun 2021 ini belum bisa maksimal.
Hal itu karena anggaran tahun ini dipotong untuk refocusing Covid-19 sesuai arahan Pemerintah Pusat. Sehingga pembangunan insfrastruktur yang diinginkan masyarakat belum maksimal.
“Kami akan maksimalkan di tahun 2022. Penyusunan perencanaannya kita lakukan mulai sekarang, dan tahun depan nanti harus lebih baik lagi, semangat Sesarengan Mbangun Blora,” kata Bupati saat kunjungan ke Dinas PUPR, Selasa (16/3/2021).
Bupati Arief Rohman dan wakilnya Tri Yuli Setyowati dengan didampingi para staf khusus dan perwakilan Bappeda mendengarkan paparan perkembangan dan perencanaan pembangunan infrastruktur yang disampaikan Kepala PUPR, Samgautama Karnajaya.
“Kami akan optimalkan kemampuan anggaran dan SDM yang ada. Kerusakan jalan memang mencapai 70 persen lebih, sedangkan kemampuan anggaran kita di 2021 ini kena refokusing lagi," kata Samgautama.
Menurutnya, penanganan kerusakan jalan kita susun dengan skema jalan aman terlebih dahulu baru nanti diupayakan menjadi jalan nyaman. Artinya, kata dia, jalan diupayakan dalam kondisi yang aman dilalui, tidak harus mulus yang penting rata dan dilakukan perkerasan. Sedangkan nyaman berarti ditingkatkan dengan rigid beton atau aspal agar halus.
Bupati Arief juga megatakan bahwa DPUPR saat ini merupakan dinas yang sangat diidolakan masyarakat, karena banyak laporan yang masuk terkait jalan rusak. “Tolong laporan direspon dengan cepat, Pak Sam jangan bosan menerima dan membalas laporan," katanya.
Pihaknya minta agar jalan yang rusak dipetakan bersama. Antara kerusakan jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi, maupun jalan nasional. "Lelang proyek perbaikan jalan tolong bisa dipercepat untuk jalan kabupaten. Sedangkan jalan provinsi akan kita surati Pak Gubernur, dan jalan nasional masih cenderung bagus,” ujar bupati yang akrab disapa Mas Arief ini.
Untuk jalan desa, pihaknya akan mendorong masing-masing Kades untuk bisa mengalokasikan perbaikan jalan desanya. Alat berat milik DPUPR kalau memungkinkan bisa dipinjamkan ke Desa untuk mendukung pembangunan infrastruktur desa.
Untuk jalan tengah hutan, bupati juga minta untuk didata. Bupati akan koordinasikan dengan Perhutani dan Kementerian BUMN untuk dapat CSR.
"CSR menjadi salah satu opsi penganggaran perbaikan jalan yang harus kita coba. Selain itu juga ada opsi hutang atau pinjaman ke bank. Tolong dipelajari bagaimana skemanya agar pembangunan infrastuktur tahun depan bisa lebih maksimal,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni