Pemkab Sukoharjo Siapkan Hilirisasi Budi Daya Kelapa Genjah

SUKOHARJO, iNews.id – Pemkab Sukoharjo menyiapkan hilirisasi dalam pengembangan budi daya kelapa genjah. Produk nantinya diolah menjadi gula semut untuk tujuan ekspor.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan, wilayahnya menyediakan lahan seluas 1.000 hektare untuk kelapa genjah. Sedangkan bibit kelapa merupakan bantuan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 110.000 bibit.
Program budi daya dan pengembangan kelapa genjah di Sukoharjo, dimulai dengan penanaman bibit oleh Presiden Joko Widodo di Desa Sanggang, Bulu beberapa waktu lalu.
Sesuai karakteristik tanaman, lanjutnya, kelapa genjah yang ditanam tahun ini akan panen pada usia tanaman sekitar 2,5 tahun. Maka di tahun kedua nanti, Dinas Pertanian akan menyiapkan unit pengolahan kelapa guna menyerap hasil panennya.
Bagas menyebut, jenis kelapa genjah yang dikembangkan di Sukoharjo yang dipanen adalah nira. Dengan demikian, tidak sampai menunggu pohon berbuah. Tetapi pohon akan disadap untuk diambil niranya jika sudah memasuki masa produktif.
"Hilirisasi hasil panen sudah kami siapkan. Produk jadi kelapa genjah adalah mengolah nira menjadi gula semut dengan tujuan ekspor," kata Bagas Windaryatno, Senin (15/8/2022).
Dikatakannya, Pemkab Sukoharjo mendapat penghargaan atas capaian budi daya kelapa genjah dari Kementan. Golden Certificate Award diberikan kepada Bupati Etik Suryani yang telah berpartisipasi dalam program penanaman kelapa genjah.
"Jadi sudah layak apabila Sukoharjo mendapat penghargaan Golden Certificate Award karena kontribusi yang benar-benar disiapkan secara serius," kata Bagas.
Sukoharjo mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya sebagai daerah dengan pengembangan kelapa genjah terbaik dari Kementan.
Program ini telah dirintis oleh Dinas Pertanian dan Perikanan, sehingga terpilih menjadi satu dari tiga daerah di Soloraya yang disasar program 1 juta pohon kelapa genjah oleh pemerintah. Pihaknya memfokuskan pengembangan dan penanaman di wilayah selatan kabupaten pada tahap awal pelaksanaan program.
Editor: Ary Wahyu Wibowo