Pemuda di Tegal Inovasi Kuliner Telur Asin Burung Puyuh, Diberi Nama Ndoreng Sin
TEGAL, iNews.id – Seorang pemuda asal Kabupaten Tegal melakukan inovasi membuat telur asin dari telur burung puyuh. Usaha yang dijalani sejak setengah tahun terakhir cukup menjanjikan, karena permintaan dari konsumen terus meningkat.
Telur asin dari telur burung puyuh diberi nama Ndoreng Sin. Kepanjangan dari Ndok Loreng Asin. Dalam pembuatan Ndoreng Sin, sama seperti telur asin pada umumnya, yakni berbahan tumbukan batu bata merah, garam, dan abu.
Untuk prosesnya, semua bahan diaduk sampai menjadi lumpur. Telur puyuh yang sudah dicuci, kemudian satu per satu dibalur dengan adonan lumpur dan garam hingga seluruhnya terselimuti dan ditaburi abu. Setelah itu, kemudian didiamkan selama 7-14 hari.
Inovasi telur asin berbahan telur puyuh dilakukan Akhmad Fakhrurrozi (25) pemuda asal Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Ide pemuda lulusan sarjana teknik elektro ini tercetus karena harga telur puyuh tidak stabil, sehingga peternak susah mendapatkan keuntungan.
“Saya lalu mencoba membuat telur asin dari telur puyuh guna mendongkrak nilai jual,” kata Akhmad Fakhrurrozi, Sabtu (12/11/2022)
Harga Ndoreng Sin, untuk satu box isi 12 butir dibanderol Rp10.000, dan isi 25 butir dibanderol Rp20.000. Untuk pemasaran masih di lingkungan tegal dan sekitarnya.
Rasa gurihnya yang khas sangat cocok untuk kuliner oleh-oleh bagi pelancong. Telur asin puyuh kini juga dijual melalui marketplace.
Editor: Ary Wahyu Wibowo