Pemuda Difabel di Banyumas Piawai Bikin Wayang Karton, Jadi Anak Asuh Partai Perindo
BANYUMAS, iNews.id – Keterbatasan fisik tak menghalangi seorang pemuda di Kabupaten Banyumas untuk berkarya. Meskipun menjalankan aktivitasnya di atas tempat tidur, dia mampu membuat wayang dari kertas karton yang bernilai seni tinggi.
Pemuda difabel itu bernama Nardi (34) warga Desa Papringan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas. Dia mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya akibat terjatuh dari pohon kelapa sejak kelas 5 SD.
Sekitar 20 tahun, segala aktivitasnya hanya dapat dilakukan dari atas tempat tidur. Meski tubuhnya tak sempurna, Nardi memiliki bakat seni yang luar biasa, yakni membuat wayang.
Kemampuannya membuat wayang dipelajari secara otodidak tanpa ada pelatihan khusus. Sedangkan pada awalnya, ia pandai melukis. Namun setelah tidak bisa kemana-mana akibat lumpuh, ia pun mencari kesibukan dengan membuat wayang.
"Saya dulu waktu masih kecil suka main PS, terus lama kelamaan buka rental PS, main sama anak-anak. Memang suka melukis setelah jatuh, cuma karena kebingungan mau ngapain, jadi melukis. Lalu bikin wayang dari kertas karton,” kata Nardi, Jumat (17/2/2023).
Hanya saja, dirinya mengalami kendala di bidang pemasaran. Dia baru membuat wayang ketika ada pesanan.
“Setahun bikin setahun tidak, kalau ada pesanan baru bikin," ujarnya.
Nardi sangat terampil melukis berbagai karakter tokoh wayang, seperti Anoman, Werkudara, Punakawan, Srikandi dan banyak lainnya. Selama ini, Nardi biasa memanfaatkan media sosial Facebook untuk menjual hasil karyanya.
Untuk proses awal membuat, diawali dengan menggambar karakter wayang di atas karton. Setelah itu, karton dipotong dengan mengikuti pola yang sudah ia dilukis. Kertas selanjutnya dilubangi hingga proses pengecatan.
Dikatakannya, karya akan lebih bagus jika diubah ke kulit. Namun proses membuatnya harus lebih sabar. Dirinya harus lebih belajar banyak karena prosesnya lebih detail.
“Memang belum pernah bikin wayang dari kulit, cuma sudah tahu cara caranya," ucap Nardi.
Kemampuan Nardi dalam membuat wayang dari karton menarik perhatian Partai Perindo. Partai Perindo yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu, ingin terus mendukung Nardi.
Ketua DPW Perindo Jawa Tengah, Mayjen TNI (Purn) Wuryanto bahkan melihat adanya semangat yang tinggi dari sosok pemuda tersebut. Pihaknya melalui Partai Perindo akan ikut berupaya membantu seluruh usaha yang selama ini dilakukan Nardi, termasuk di bidang pemasaran. Harapannya, wayang karya Nardi menjadi lebih bernilai jual tinggi.
"Ini Berawal dari naluri seorang ibu yang kebetulan menjadi Bacaleg dari dapil sini. Beliau mendengar jika di sini ada seorang pemuda yang difabel ganda tapi memiliki talenta yang luar biasa membuat wayang. Bagus dan memiliki nilai seni yang sangat tinggi,” kata Wuryanto.
Bacaleg asal Banyumas itu bernama Yosi Soraya. Ia melihat kesulitan masyarakat untuk ditingkatkan kesejahteraannya. Berawal dari itu, Yosi lalu melaporkan kisah Nardi tersebut.
"Soraya ingin mengajak saya dan Partai Perindo untuk memberikan perhatian kepada mas Nardi. Setelah melihat kondisi ini, ditambah melihat kondisi ibunya yang patah kaki, saya langsung tersentuh," tutur mantan Pangdam IV Diponegoro ini.
Dikatakannya, hasil karya Nardi dari segi kualitas bahan dan pemasaran harus diperbaiki. Guna membantu secara maksimal, Nardi diangkat sebagai anak asuh Partai Perindo.
Nantinya, segala kebutuhan Nardi hingga penjualan akan didukung oleh Partai Perindo yang dikenal sebagai partai yang peduli rakyat kecil, penciptaan lapangan kerja dan gigih memperjuangkan Indonesia sejahtera.

"Jadi Perindo akan mengangkat (Nardi) sebagai anak asuh, supaya produksinya betul-betul memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan semuanya akan kami tingkatkan. Mas Nardi ingin agar bahan bakunya dari kulit, akan saya belikan. Kemudian cat semuanya berkualitas tinggi, jadi nilai seni yang akan dihasilkan juga tinggi, harganya juga tentu akan tinggi," ujarnya.
Wuryanto yang merupakan Bacaleg DPR RI Dapil Banyumas-Cilacap ini juga akan menyiapkan satu ruang khusus untuk display seluruh karya wayang buatan Nardi. Tujuannya agar tamu dan orang yang berkunjung ke DPW Perindo Jateng bisa melihat dan akan membeli karya yang luar biasa ini.
"Perindo nanti akan membantu pemasaran bahkan di Perindo DPW Semarang akan siapkan satu konter khusus hasil karya mas Nardi. Ini supaya semua tamu yang datang ke Perindo bisa melihat sekaligus saya imbau untuk bisa membeli, sehingga bisa menolong, UMKM di desa Papringan ini juga bisa terangkat," ucapnya.
Nardi mengaku bersyukur dan mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang didapat dari Partai Perindo. Dia berharap karya seninya bisa dijual dan hasilnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk biaya ke rumah sakit setiap bulannya.
"Alhamdulillah bagus (jadi anak asuh Perindo), saya berharap dapat lancar, karya seninya bisa dijual dan bisa menghasilkan untuk kebutuhan sehari-hari dan buat berobat juga setiap bulan," ucap Nardi.
Sementara itu, Yosi Soraya yang juga merupakan divisi hukum legalitas dan perizinan DPD Partai Perindo Kabupaten Banyumas mengungkapkan jika dirinya sangat tersentuh ketika melihat kondisi Nardi. Namun dibalik kondisinya itu, ternyata Nardi memiliki kemampuan seni yang luar biasa.
"Saya sempat penasaran, makanya saya mencari tahu dan langsung saya kabari pak Wuryanto untuk membantu menyebarkan, terutama karya seninya dan yang kedua saya ingin meningkatkan kesejahteraan anak bangsa yang memiliki karya karya seni luar biasa ini," tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo