Penyebab Keruntuhan Kerajaan Kalingga, Berakhirnya Kepemimpinan Ratu Shima
Berakhirnya kepemimpinan Ratu Shima di Kerajaan Kalingga memberikan tanda keruntuhan, terutama ketika sistem politik yang dijalankan oleh penerus Ratu Shima gagal memenuhi harapan rakyat.
Pada akhirnya beradaptasi dengan kebijakan baru membuat berakhir dengan merugikan rakyat. Masyarakat frustasi dengan kerajaan karena menyimpang dari kebijakan politik yang benar.
Ketidakpuasan ini menyebabkan konflik antara rakyat dan kerajaan. Akibatnya, pemerintah tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Tak hanya politik, situasi ekonomi juga mengalami kemerosotan sangat drastis. Banyak faktor eksternal yang memengaruhi Kerajaan Kalingga yang mengganggu aktivitas perdagangan.
Persoalan ini sejalan dengan persaingan kerajaan lain seperti Sriwijaya, yang juga memengaruhi wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Akibatnya, Kerajaan Kalingga kehilangan stabilitas ekonominya.
Aktivitas kriminal dan pelanggaran hukum lepas kendali karena melemahnya stabilitas politik dan ekonomi di Kerajaan Kalingga. Pemerintah belum memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk memilih stabilitas dan kehidupan masyarakat yang semakin menurun.
Kerusuhan tersebut membuat kerajaan tidak berdaya dan tidak kuat menghadapi perlawanan dari luar, terutama dalam sumber daya. Banyak pengaruh kerajaan, seperti Sriwijaya yang membuat lemah posisi Kerajaan Kalingga.
Kerajaan Kalingga runtuh setelah diserang oleh Kerajaan Sriwijaya. Mengingat situasi sulit di berbagai bagian Kerajaan Kalingga, penaklukkan Sriwijaya berjalan dengan lancar. Pada saat yang sama, Kerajaan Kalingga tidak memiliki kekuatan militer untuk menahan perlawanan Sriwijaya.
Sejak penyerangan itu Kerajaan Kalingga berhasil dikuasai oleh Sriwijaya dan kekuasaan Kalingga tidak ada lagi. Sehingga, Kerajaan Kalingga sepenuhnya diperintah oleh Siwijaya, namun di masa depan keturunan Ratu Shima akan menjadi pelopor dalam mendirikan kerajaan besar di daratan Jawa yang disebut Mataram Kuno.
Nah, itulah penyebab keruntuhan Kerajaan Kalingga setelah diserang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Editor: Kurnia Illahi