Peringati Tahun Baru Islam, Ratusan Warga 3 Dukuh di Boyolali Gelar Pawai Obor

BOYOLALI, iNews.id - Ratusan warga tiga dukuh Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Boyolali menggelar pawai obor memperingati tahun baru Islam 1443 Hijriah, Senin (9/8/2021) malam. Mereka mengelilingi kampung setempat.

Ratusan warga di tiga dukuh dari Dukuh Jatiroto, Sepet dan Blimbingsari. Pawai obor digelar selain untuk syiar Islam juga sebagai doa pada warga dan bangsa agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

Baca Juga

Terdampak Hujan Abu Gunung Merapi, Petani di Boyolali Terancam Gagal Panen

Dalam pawai obor, semua peserta membawa obor yang terbuat dari bambu berisi minyak sebagai alat penerangan saat berkeliling kampung. Selain mengumandangkan selawat di setiap perjalanan, warga juga bertakbir di setiap sudut kampung.

Pawai obor dimulai dari halaman masjid desa setempat berjalan mengelilingi kampung dengan jarak kurang lebih 2 kilometer dan berakhir di masjid lagi.

Baca Juga

Sambut HUT Ke-76 RI, Warga Ampel Boyolali Mencuci Bendera Merah Putih Bersama-sama

Tidak hanya anak-anak, remaja orang tua juga ikut pawai obor dalam rangka menyambut tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah.

Baca Juga

Hujan Abu Gunung Merapi Guyur 11 Desa di Boyolali dan Magelang

Namun pawai obor hanya berlangsung singkat, karena masih dalam massa pandemi Covid-19. Usai pawai, kemudian anak-anak diberi jajanan yang sudah disediakan takmir masjid.

“Saya ikut pawai obor bareng teman-teman dalam rangka memperingati tahun baru Islam. Saya senang bisa ikut pawai ini,” kata Kayla, peserta pawai.

Baca Juga

Awan Panas Guguran Merapi Munculkan Hujan Abu Tipis di Magelang dan Boyolali

 “Setiap awal tahun 1 Muharam untuk tahun ini bertepatan tahun 1443 Hijriah mengadakan keliling kampung dengan harapan semoga kampung Sepet ini selalu diberi keselamatan oleh Allah SWT,” kata H Zubaidi, Ketua Takmir Masjid Baitul Ma’unah.

“Khususnya untuk saat ini kebetulan kita baru menerima musibah Covid-19 dengan harapan semoga diberi keselamatan terhindar dari bencana Covid-19,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni