Polemik Dukungan Capres untuk Ganjar, Ini Kata Ketua DPC PDIP Wonogiri

WONOGIRI, iNews.id - Ketua DPC PDIP Kabupaten Wonogiri Joko Sutopo turut berkomentar terkait adanya kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo untuk maju dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024. Dia menyebut kedisiplinan terhadap regulasi internal partai menjadi kunci.
Joko Sutopo mengatakan PDIP merupakan organisasi partai politik. Di dalam organisasi itu ada asas ketaatan terhadap panduan, regulasi dan ADRT yang harus dijalankan semua kader. Hal itu sebagai pijakan dalam melakukan fungsi kepartaian.
"Di internal kami ada aturan di tingkat DPP, DPD dan DPC, semua fungsi melekat. Kami organisasi parpol yang di dalamnya mempunyai kewajiban dan ketaatan kepada AD/RT dan semua produk aturan," kata Joko Sutopo yang juga menjabat Bupati Wonogiri, Senin (18/10/2021).
Pria yang akrab disapa Jekek ini mengatakan, DPP PDIP telah mengeluarkan instruksi pelarangan untuk mendeklarasikan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Instruksi telah turun sejak Agustus 2021 lalu. Hal itu yang menjadi pijakan DPC PDIP Wonogiri.
Dalam instruksi itu, kata dia, ada subtansi larangan deklarasi. Organisasi telah melarang, terlebih kader partai tidak boleh mendeklarasikan siapapun. Seluruh aksi kader punya disiplin dam kepatuhan terhadap aturan internal partai.
"Kalau ada orang mendeklarasikan dan mengatasnamakan partai, kader dan organisasi itu atas dasar apa? Wong DPP saja melarang. Seharusnya ada kepatuhan terhadap instruksi internal partai" katanya.
Menurut Jekek, terkait istilah banteng dan celeng merupakan analogi. Saat kader berada dalam satu barisan, tertib kepada ketentuan dan regulasi partai, itu yang dinamakan banteng.
Ia juga menyoroti jika deklarasi berkaitan dengan kebebasan berdemokrasi. Sebagai kader partai, kebebasan demokrasi bisa dilakukan dalam tataran pikir, bisa berpikir bebas. Dalam hal berbicara dan tindakan ada aturan yang melekat sebagai kader partai.
"Pada tataran berfikir punya kebebasan. Pada tataran bicara dan bertindak, kalau itu bagian dari organisasi harus punya ketaatan, harus disiplin. Saya tidak sepakat kalau itu kebebasan (demokrasi), bebas itu pihak independen," katanya.
Jekek menggambarkan sikap kader PDIP di Wonogiri. Tanpa dirinya memberi instruksi, seharusnya para kader sudah ada kesadaran. Bahwa mereka adalah bagian dari partai, kesadaran pikirnya harus terbangun. Seluruh produk aturan partai harus ditaati.
PDIP merupakan organisasi partai yang mendisiplinkan diri terhadap segala aturan yang diterbitkan DPP maupun DPD. Jekek menjamin kader di Wonogiri akan berada pada kedisiplinan struktur organisasi partai politik.
"Kami akan tegak lurus, rapat dalam satu barisan. Kami tinggal menunggu siapa yang direkomendasikan menjadi capres, siapapun kami siap dukung dan mensukseskan. Tentunya DPP punya kualifikasi khusus. Kebebasan demokrasi harus dipertanggungjawabkan dengan kedisiplinan ADRT partai," ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo