Potret Memilukan Pemuda Gangguan Jiwa di Grobogan Rawat Paman yang Cacat Fisik
Warga kemudian bergotong-royong merenovasi rumah Sukarno dengan dana yang diberikan oleh para donatur. Kini kondisi rumahnya sudah cukup nyaman meski sangat sederhana.

Untuk bisa makan sehari-hari, Sukarno bersama keponakannya ini hanya bisa mengandalkan belas kasihan orang lain. Beberapa warga sekitar selalu mengirim makanan dan diserahkan melalui jendela kecil ini.
Selain itu Sunardi selalu mendatangi rumah tetangga untuk meminta-minta dan kemudian dibawa pulang untuk dimakan bersama pamannya. Jika urusan dengan pamannya selesai, Sunardi kemudian keluar dan tidur di gubuk kecil yang tepat berada di depan rumah pamannya.
Sementara itu, aktivitas Sukarno kini hanya bisa terbaring sambil menikmati televisi di tempat tidur. Menurut Ngatiyem, beberapa tahun lalu Sukarno selalu mengisi hari-harinya dengan mengaji dan mengajar anak-anak desa untuk belajar mengaji di rumahnya secara gratis.
Namun karena semakin banyaknya tempat-tempat untuk belajar mengaji, membuat rumahnya menjadi sepi dan anak-anak memilih belajar di tempat lain hingga sekarang.
Editor: Ahmad Antoni