get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh Pengusaha Mebel Jepara 61 Tahun Nikahi Gadis 20 tahun, Mahar Honda HR-V Baru

Profil Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional asal Jepara Cucu Raden Patah

Selasa, 07 November 2023 - 18:14:00 WIB
Profil Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional asal Jepara Cucu Raden Patah
Ilustrasi Ratu Kalinyamat dalam prosesi Hari Jadi Kabupaten Jepara. (Foto: Repro. Pemprov Jateng)

Awal Pemerintahan Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat menjadi tokoh penting dan cukup berperan di pantai utara Jawa sejak pertengahan abad ke-16. Baik di Jawa Tengah maupun Jawa Barat, Ratu Kalinyamat hadir sebagai tokoh wanita abad ke-16 yang banyak disebutkan dalam sejarah perdagangan Nusantara dan perkembangan agama Islam di Jawa. 

Sebagai salah satu putri Sultan Trenggana (Raja Demak), Ratu Kalinyamat mempunyai legitimasi penuh atas Jepara setelah Sultan Hadlirin meninggal. Sultan Hadiwijaya sangat menghormati Ratu Kalinyamat sebagai kakak iparnya karena itu Sultan Hadiwijaya memberikan hak wilayah dan politik bagi Ratu Kalinyamat untuk melanjutkan pemerintahan di Jepara. 

Peresmian Ratu Kalinyamat menjadi pemegang kekuasaan di Jepara ditandai dengan candra sengkala Trus Karya Tataning Bumi yang berarti tahun 1549M. Berdasarkan Babad Giyanti, kematian Sunan Prawata dan Arya Penangsang sampai Ratu Kalinyamat diangkat menjadi penguasa di Jepara terjadi pada 1549. Hal ini menandai dimulainya kekuasaan seorang wanita di wilayah pesisir utara Jawa. 

Kekuasaan Ratu Kalinyamat cukup luas yaitu meliputi Pati, Juana, Jepara dan Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat Jepara kembali berkembang pesat, terutama pada bidang pelayaran dan perniagaan. Letak Jepara yang strategis membuat Ratu Kalinyamat mempunyai banyak peluang untuk menerapkan berbagai macam kebijakan sebagai usaha untuk memajukan Jepara. 

Dalam membangun perekonomian Jepara, Ratu Kalinyamat menitikberatkan pengembangan Jepara pada bidang perdagangan dan pelayaran. Perhatian Ratu Kalinyamat pada bidang perdagangan dan pelayaran dengan alasan Jepara memiliki pelabuhan yang aman dan armada laut cukup banyak. 

Perkembangan Jepara dengan armada laut yang cukup banyak terlihat dari pengiriman 200 kapal persekutuan orang-orang muslim, karena mempunyai angkatan laut yang kuat Jepara mengirim 40 kapal yang terdiri dari 4.000 hingga 5.000 prajurit Jepara. 

Selain itu ketika membantu Aceh dalam menyerang Portugis di Malaka, Jepara mampu mengirim prajurit sekitar 15.000 dan 300 kapal diantaranya 80 berukuran besar. Ratu Kalinyamat juga melakukan kerja sama dan menjalin hubungan dengan penguasa di daerah lain seperti Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. 

Kedua aspek yang menjadi perhatian Ratu Kalinyamat dilaksanakan secara bersama, sehingga membawa dampak positif bagi perkembangan Jepara karena pada abad ke-16 perekonomian menitikberatkan pada bidang perdagangan pesisir. 

Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda dalam melakukan hubungan dagang dan pelayaran pada abad ke-16. Sistem commenda yang diterapkan pada perdagangan dan pelayaran pada abad ke-16 termasuk di wilayah Jepara ini mempunyai pengertian raja atau penguasa yang ada di wilayah pesisir dengan melalui wakil-wakilnya yang ada di Malaka menanamkan modal pada kapal baik kapal dari dalam negeri maupun luar negeri yang akan berlayar untuk melaksanakan perdagangan dengan wilayah lain. 

Dengan sistem commenda, Ratu Kalinyamat selain memegang sistem pemerintahan dan perpolitikan juga melakukan perdagangan dan penanaman modal dengan kapalkapal yang singgah di Jepara. Peningkatan perekonomian Jepara terlihat pada kegiatan ekspor yang mampu menjadi pengekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa dan berbagai jenis palawija yang dapat ditanam di daerah pedalaman.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut