get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Pawang Ular di Purworejo Racik Darah dan Sumsum Kobra jadi Jamu, Berani Coba?

Pulang Dapat Sembako dan Amplop, Warga Wadas: Biasa Saja, Nggak Begitu Penting

Rabu, 09 Februari 2022 - 20:47:00 WIB
Pulang Dapat Sembako dan Amplop, Warga Wadas: Biasa Saja, Nggak Begitu Penting
Sejumlah warga mendapatkan bingkisan sembako dan dana tali asih sebelum dipulangkan ke rumah. (IST)

PURWOREJO, iNews.id - Sebanyak 66 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener yang diamankan di Mapolres Purworejo telah dipulangkan, Rabu (9/2/2022) sore. Mereka yang dipulangkan mendapat bingkisan sembako dan amplop.

Ke-66 warga tersebut sebelumnya dibawa polisi saat terjadi kericuhan pada saat dilakukan pengukuran lahan untuk rencana penambangan di desanya pada Selasa (8/2/2022) siang.

"Polres Purworejo hari ini telah memulangkan warga Wadas yang kemarin kita amankan dan kemudian kita klarifikasi. Kemudian hari ini kita pulangkan didampingi oleh kepala desa setempat," kata Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Agus Budi Yuwono dikutip dari iNewsPurwokerto.id, Rabu (9/2/2022).

Warga diantar menggunakan dua bus AC yang disediakan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Mereka sebelumnya menolak saat akan diantar menggunakan truk polisi.

Sebelum pulang, tampak satu per satu warga menerima bingkisan dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi. Polisi meminta maaf kepada warga atas peristiwa yang terjadi di desanya pada Selasa (8/2/2022) kemarin. "Kemudian ada tali asih dari Kapolda yang disampaikan untuk warga Wadas," kata Agus Budi.

Terkait bingkisan, salah seorang warga yang sempat diamankan di Mapolres Purworejo, Fajar (25), mengucapkan terima kasih kepada polisi, meski dia menganggap bingkisan dari Kapolda Jateng itu bukan hal yang istimewa.

"(Soal bingkisan) Ya biasa aja sih, nggak begitu penting. Ya matur nuwun (terima kasih) buat Polres. Isinya kurang paham, bentuknya kardus sama amplop," katanya.

Warga lain, Mushohihul Khasani (35) mengatakan dirinya serta warga lain tetap kukuh menolak penambangan batu andesit di desanya. Dia juga berharap agar aparat tidak lagi melakukan tindakan sewenang-wenang kepada warga.

"Kami tetap menolak penambangan dan akan terus memperjuangkan hak kami. Buat aparat, jangan perlakukan kami sewenang-wenang," ujar Mushohihul.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menolak pembukaan lahan tambang andesit di desanya sejak 2017. 

Batuan andesit di desa tersebut akan ditambang untuk material proyek pembangunan Bendungan Bener di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Puluhan warga diamankan saat petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo dengan kawalan ratusan personel polisi dari Polda Jateng melakukan pengukuran lahan untuk 

Polisi membantah melakukan tindakan represif menangkapi warga, yang mereka lakukan justru untuk mengamankan warga karena dikhawatirkan akan terjadi gesekan antar warga yang mendukung dan menolak penambangan di desanya.

Gubernur Ganjar Pranowo terjun ke lokasi dengan tangan masih terbalut perban pascakecelakaan saat gowes akhir pekan kemarin, menamui warga. Ganjar juga meminta maaf atas insiden yang telah terjadi dan meminta polisi melepaskan warga yang telah ditangkap.

Selain itu, Ganjar juga mengaku siap untuk duduk kembali berdialog dengan warga yang masih menolak rencana penambangan. 

Dia juga telah meminta Komnas HAM selaku pihak yang netral untuk menengahi polemik pro dan kontra yang terjadi di Wadas. Sayangnya, pada pertemuan yang digelar pertengahan Januari lalu tidak dihadiri warga yang menolak.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut