Polemik Vaksin Nusantara di RSPAD, IPW Minta KSAD Tegas
"Dia (peneliti) membuat hipotesis . Dan hipotesis itu boleh saja salah, tetapi harus di buktikan dulu . Maka perlu penelitian," ujar Siti.
"Harapan saya kalau memang uji klinik ini mendapatkan hasil yang positif, artinya hipotesis dr Terawan (inisiator vaksin nusantara) terbukti, wah saya sangat bahagia karena kondisi saya saat ini sangat cocok dengan metode ini," ujarnya.
Tak Disetujui BPOM, Vaksin Nusantara Jalan Terus
Siti menilai, terkait pernyataan BPOM yang menyebut vaksin ini belum lolos uji klinis tahap kedua, dia beranggapan boleh-boleh saja. Karena pihaknya menganggap lembaga tersebut yang memiliki kewenangan izin edarnya.
Demikian juga soal para ahli yang menilai bahwa penggunaan vaksin harus sesuai kaidah dan kelayakan uji klinis, Siti mengaku tak memperhatikan secara pasti. Tapi yang jelas, negara harus mempunyai kedaulatannya sendiri. Termasuk jika nantinya vaksin ini juga dikerjasamakan dengan pihak luar negeri.
"Tapi kita kan negara yang berdaulat, dengan politik bebas dan aktif. Maka boleh saja bekerja sama dengan negara manapun dengan prinsip kemitraan yang transparan, setara dan adil. (Duduk sama rendah berdiri sama tinggi ) Yang penting produk ini menjadi produk Indonesia, untuk kemaslahatan bangsa yang membutuhkan. Terutama untuk lansia seperti saya," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni