Ratusan Warga Berebut Belasan Gunungan di Gubug Grobogan, Seorang Nenek Terjatuh

Hadi Santoso, Kepala Desa Gubug mengaku tidak berani meninggalkan tradisi ini setiap tahunnya karena takut terjadi bala seperti yang baru saja terjadi di wilayah Tegowanu Grobogan.
Pasalnya banyak karyawan pabrik yang kesurupan akibat melanggar dan meninggalkan adat. “Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur petani dan warga Desa Gubug yang telah diberikan berkah dan panen yang melimpah pada tahun ini,” katanya.
“Selain itu tujuan utama adalah untuk mendoakan para leluhur dan nguri-uri kabudayan lokal,” ujar Hadi Santoso.
Dia mengatakan adanya keroyokan dan kericuhan dalam prosesi rebutan gunungan merupakan hal yang biasa dan tidak pernah dirasa sakit atau dendam oleh seluruh warga yang ikut rebutan gunungan.
Sebanyak sebelas gunungan yang berisikan hasil bumi ini diarak dari makam leluhur dan diakhiri di halaman kantor balai desa dengan pengawalan tokoh desa yang menunggangi dua ekor kuda.
Seluruh hasil bumi yang diperebutkan ini kemudian dibawa pulang oleh warga untuk dimasak dan dimakan bersama keluarga agar bisa mendapatkan berkah kesehatan, panjang umur serta rezeki yang melimpah.
Editor: Ahmad Antoni