Sambut Maulid Nabi Muhammad, Warga di Kendal Gelar Tradisi Weh-Wehan

“Tradisi ini hanya berkembang di wilayah Kaliwungu sejak puluhan tahun silam,” kata Kepala Desa Nolokerto, Nur Fatoni, Senin (18/10/2021).
Ulama di Kaliwungu memperingati kelahiran Nabi Muhammad dengan saling berbagi dan memberi makanan kepada sesama warga. Tradisi kemudian berkembang ke desa-desa lainnya di Kaliwungu, dan terus dilestarikan hingga sekarang.
Warga Krajan Kulon Gunawan mengatakan, tradisi ini sudah mengakar di masyarakat Kaliwungu. Menurutnya, berbagi makanan sebagai bentuk kecintaan dan kebahagiaan menyambut kelahiran Nabi Muhammad.
Dalam tradisi ini anak-anak yang paling menantikan. Sebab mereka akan mendapatkan banyak jajanan aneka macam. Bahkan anak-anak ini bersemangat berkeliling kampung membawa makanan untuk ditukarkan dengan makanan lainnya.
Dalam tradisi ini, ada makanan khas Kaliwungu yang disebut sumpil. Makanan dari bahan beras dibungkus dengan daun bambu, keberadaannya yang paling dinanti karena hanya ada di tradisi ini saja.
Editor: Ary Wahyu Wibowo