Solo Great Sale Diharapkan Gerakkan Roda Perekonomian saat Pandemi
SOLO, iNews.id – Event Solo Great Sale (SGS) bakal kembali digelar guna menggerakkan roda perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. SGS rencananya digelar di Kota Solo pada Oktober 2021.
Ketua Kadin Solo, Gareng S Haryanto mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun berdampak luar biasa bagi dunia usaha dan sendi-sendi perekonomian. Banyak usaha yang lumpuh dan terpaksa merumahkan para karyawannya.
Untuk itu, Kadin bersama Pemkot Solo berupaya memulihkan geliat perekonomian melalui SGS 2021. Pelaksanaannya dijadwalkan berlangsung selama bulan Oktober 2021.
“Event ini, diharapkan sebagai momentum yang mampu menjadi pijakan recovery percepatan pemulihan ekonomi Kota Solo dan sekitarnya saat pandemi,” kata Gareng S Haryanto, Jumat (3/9/2021).
Dalam pelaksanaannya nanti, bakal memanfaatkan sarana ekonomi secara digital. Pelaksanaan SGS, melibatkan aspek digitalisasi ekonomi dengan banyaknya marketplace dan sistem pembayaran digital.
Hal tersebut seiring dengan program Bank Indonesia ADIPATI QRIS yang dapat mempermudah masyarakat dalam pembayaran transaksi pembelian secara offline maupun online.
Event yang didukung dengan aplikasi tersebut, bakal memudahkan masyarakat bertransaksi belanja di berbagai tenant yang terlibat program SGS 2021. Tenant yang berpartisipasi meliputi berbagai sektor, mulai dari transportasi, perhotelan,restoran, pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional dan UMKM.
Diharapkan 20.000 tenant ikut dalam SGS 2021 dan total transaksi ditargetkan mencapai Rp800 miliar. Selama SGS, nantinya banyak program discount yang diharapkan menarik pembeli untuk bertransaksi.
“Ditambah dengan berbagai hadiah menarik berupa rumah, mobil, lima unit motor, sepeda dan peralatan elektronik,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meluncurkan sistem pembayaran cashless payment ADIPATI QRIS dan pojok informasi SGS 2021 di Pasar Gede Harjonagoro, Jumat (3/9/2021). Gibran mendorong pedagang dan pembeli melakukan transaksi secara nontunai lewat aplikasi QRIS.
“Jadi pembayaran nontunai merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi. Dengan adanya transaksi cashless, kita bisa mempermudah jual beli, memberikan rasa aman pada pembeli, memberikan kemudahan,” kata Gibran.
Selain itu, transaksi lebih efektif karena tidak perlu membawa dompet ke pasar. Saat pandemi, pihaknya ingin mengurangi pembayaran menggunakan uang tunai.
Editor: Ary Wahyu Wibowo