Tangis Haru Buruh Tani di Demak Tempati Rumah Sederhana Layak Huni
DEMAK, iNews.id - Siti Katijah (50) warga Desa Bogosari, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, tak kuasa menahan haru ketika ia resmi menempati rumah sederhana layak huni (RSLH). RSLH merupakan program program pengentasan kemiskinan pemerintah provinsi dan kabupaten berkolaborasi dengan pihak swasta.
Siti Katijah mengaku bersyukur terpilih dalam program ini. Pasalnya, bila mengandalkan penghasilannya sebagai buruh tani dengan pendapatan Rp40.000 per hari dia tidak akan mungkin bisa memperbaiki rumahnya menjadi sehat dan layak untuk ditinggali.
“Suami saya meninggal tujuh bulan lalu. Dengan pekerjaan sebagai buruh tani yang tidak setiap hari dapat pekerjaan, penghasilan saya hanya cukup untuk makan. Makanya ketika dapat info rumah saya terpilih direnovasi, saya bersyukur sekali,” kata Siti, Rabu (21/12/2022).
“Sekarang rumah sudah tidak bocor lagi, ada lantainya sehingga saya dan anak-anak bisa istirahat dengan nyaman,” katanya.
Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PKE) yang digagas Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menjadi prioritas meningkatkan taraf hidup masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Di Jawa Tengah, agar akselerasi program ini bisa berjalan dengan baik, jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten berkolaborasi dengan pihak swasta. Sepanjang tahun 2022, kerja sama lintas institusi tersebut sukses membangun RSLH bagi warga kurang mampu sebanyak 35 rumah yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah dengan total anggaran Rp1,8 miliar.
Dalam Surat Edaran Kementerian Sekretariat Negara Sekretariat Wakil Presiden, Nomor: B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022, Jawa Tengah tercatat memiliki 19 kabupaten yang menjadi target pengentasan kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo, mengatakan, dengan wilayah sebanyak itu, kolaborasi dengan pihak swasta seperti merupakan kunci agar program pengentasan kemiskinan bisa berjalan dengan baik.
“Tingginya daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem ini tak lepas dari berbagai faktor terutama pandemi selama dua tahun terakhir yang membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan,” kata Sambodo, di sela seremoni peresmian RSLH di Desa Bogosari, Demak, Rabu (21/12/2022).
“Untuk itu, tangan kami terbuka dengan kehadiran pihak swasta seperti PT Djarum agar target pengentasan kemiskinan ini bisa segera tercapai,” katanya. Serah terima rumah sederhana layak huni dilaksanakan dalam rangka merayakan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diperingati setiap tanggal 20 Desember.
Bupati Demak, Hj Eisti’anah tak memungkiri bahwa tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kota Wali tak lepas dari pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian masyarakat.
Untuk itu dia berharap kerja sama apik antara pemerintah daerah dan sektor swasta bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan lainnya agar warga Demak bisa menjauh dari kemiskinan.
Di Demak, PT Djarum mengucurkan anggaran tak kurang dari Rp600 juta untuk 10 rumah yang direnovasi dengan masing-masing bantuan renovasi untuk setiap rumah menghabiskan kisaran hingga Rp 60 juta.
Deputi GM Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan, keikutsertaan dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pembangunan RSLH merupakan komitmen perusahaan mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat.
“Rumah bukan hanya bangunan semata tapi juga institusi primer dalam keluarga yang menjadi simbol kebahagiaan. rumah harus bisa memberikan kenyamanan dan kesehatan agar kualitas hidup orang yang tinggal didalamnya bisa semakin baik.,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni