Tekan Kemiskinan, Wali Kota Semarang Gagas City Walk Kampung
SEMARANG, iNews.id - Setelah sukses membuat Kampung Tematik, Pemkot Semarang, Jawa Tengah menggagas konsep "City Walk Kampung" untuk penataan wilayah dan peningkatan ekonomi masyarakat. Rencananya, konsep tersebut akan direalisasikan pada tahun 2018 mendatang.
Gagasan tersebut diutarakan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) saat pengarahan pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Semarang, di Balai Kota Semarang, Rabu (20/12/2017).
Menurut Hendi, sejumlah contoh konsep City Walk yang sudah ada di berbagai negara seperti, di Jepang dan Italia dapat diadopsi pada upaya pemberdayaan kampung-kampung di Kota Semarang.
"Coba diamati, tata ruang perkampungan di Kota Semarang dengan contoh-contoh City Walk tadi kan punya kesamaan, yaitu koridor ruang terbuka yang diapit oleh ruang privat di kanan-kirinya," ujar Hendi.
Karena itu, Hendi meminta kepada seluruh pejabat Pemkot Semarang untuk turun membina masyarakat di kampung-kampung menjadi pelaku UMKM sesuai bidangnya masing-masing.
"Jadi fokusnya dua, membuat ruang terbuka yang semenarik mungkin, dan membina masyarakat di sekitar ruang terbuka tersebut untuk membuka usaha agar mendapatkan pemasukan tambahan," katanya.
City Walk di Indonesia sebenarnya lebih banyak dikenal sebagai konsep desain ruang pusat-pusat perbelanjaan. Desain tersebut berupa ruang terbuka yang menarik untuk pejalan kaki untuk menghubungkan beberapa fungsi komersial dan ritel.
Konsep City Walk tersebut diusung menyusul kesuksesan Pemkot Semarang dalam pembangunan 113 Kampung Tematik pada 16 kecamatan di Kota Semarang. Kampung tematik tersebut, mampu mengubah wajah kampung yang semula kumuh menjadi lebih tertata. Selain itu, mampu mendorong perubahan sosial serta peningkatan ekonomi di kampung-kampung tersebut.
Alhasil angka kemiskinan di Kota Semarang pun trennya terus menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2016, Kota Semarang kemiskinan di kota ini tinggal sebesar 4,85 persen atau terendah dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Persentase penduduk miskin Kota Semarang tersebut, juga jauh lebih rendah dari kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Kota Surabaya (5,63 persen) atau Kota Medan (9,30 persen).
Editor: Kastolani Marzuki