Tekuni Bisnis Tanaman Anggrek, Warga Semarang Ini Untung Jutaan Rupiah

SEMARANG, iNews.id – Sutikno, warga Sidorejo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang tetap eksis menggeluti bisnis tanaman anggrek. Harga bunga tetap stabil dan diminati di tengah pandemi Covid-19.
Budi daya tanaman anggrek telah dilakukan Sutikno puluhan tahun. Saat awal pandemi, bisnis anggrek sempat terkena imbas seperti sektor usaha lainnya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama.
Memasuki enam bulan berikutnya, bisnis usaha tanaman anggrek mulai bangkit setelah orderan kembali berdatangan. “Pasar anggrek lebih stabil dibandingkan jenis tanaman bunga lainnya,” kata Sutikno, Rabu (1/12/2021).
Dicontohkannya, tanaman bunga lain harganya langsung melambung tinggi ketika booming. Namun hal itu hanya berlangsung sebentar dan kembali jatuh. Sementara, tanaman anggrek harganya tetap stabil. Sebab tanaman ini banyak penggemarnya sejak dulu.
Pembeli tanaman anggrek milik Sutikno sudah tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Bahkan hingga Kabupaten Semarang, Kendal, dan Pati. Dalam sehari, Sutikno bisa mendapatkan untung hingga Rp3 juta dari hasil penjualan tanaman anggrek.
Untuk perawatannya tergolong mudah karena cukup disiram air sehari satu kali. Selain itu juga membersihkan rumput yang ada di pot, serta memberikan pupuk setiap satu minggu sekali.
Untuk harga tanaman anggrek, tergantung pada jenis dan kelangkaan. Tanaman yang paling murah adalah anggrek dendrobium, harganya berkisar Rp60.000 hingga Rp90.000. Sedangkan yang paling mahal anggrek jenis bulan dengan harga berkisar Rp125.000 hingga Rp170.000
Editor: Ary Wahyu Wibowo