Universitas Negeri Semarang Manfaatkan Blockchain untuk Cegah Pemalsuan Ijazah

SEMARANG, iNews.id - Pemalsuan ijazah menjadi momok yang dapat merugikan perguruan tinggi, alumni, dan pemangku kepentingan lain. Ancaman ini kian nyata karena belakangan berkembang berbagai modus pemalsuan dokumen yang semakin canggih.
Untuk mengantisipasi itu, Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadi kampus pertama di Jawa Tengah yang menggunakan sistem blockchain untuk mencegah pemalsuan ijazah. Unnes menggandeng PT Sertifikat Dua Demensi (PT SDD) yang bergerak dalam layanan sertifikat digital sebagai partner.
Blockchain merupakan penerapan teknologi catatan terdistribusi (distributed ledger) yang memungkinkan pemrosesan terdistribusi (distributed computing) secara mandiri tanpa otoritas sentral.
Wakil Rektor Bidang Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi, Dr Ngabiyanto mengungkapkan ketertarikannya pada sertifikat digital berbasis blockchain karena proteksi berlapis yang dimiliki. Teknologi ini membuat publik, pendidik, dan mahasiswa semakin terlindungi keamanan digital atas dokumen mereka.
Selain memberikan pengamanan berlapis, penggunaan blockchain juga menaikkan universitas ke atas panggung persaingan kampus global.
“Ini adalah upaya peningkatan pelayanan dokumen tpanggung jawab kampus pada mahasiswa dan alumninya,” katanya, Senin (19/6/2023).
Ngabiyanto menambahkan "code cert" yang ditawarkan PT SDD memiliki keunikan karena memberikan jaminan keamanan berlapis. Mode penyimpanan dokumen yang unik tersebut membuat dokumen yang dilindungi menjadi mustahil untuk dipalsukan. Manfaat ini akan mendorong semua perguruan tinggi akan menggunakan pelayanan serupa ini di masa yang akan datang.
“Penipuan dokumen sudah banyak menggugurkan nama baik kampus, hal itu masalah serius karena membuat instansi pendidikan mengalami kerugian moril, Unnes ingin menjamin mahasiswa dan alumni tidak mengalami hal itu,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama