Update Longsor Banjarnegara: 3 Orang Tewas, 25 Korban Hilang dan 934 Warga Mengungsi
Kebutuhan mendesak penyintas mencakup popok balita, pakaian, perlengkapan mandi, susu anak, hygiene kit, antiseptik, alas tidur, alat kebersihan, serta alat pelindung diri seperti sepatu boot, sarung tangan, dan kacamata keselamatan. Layanan pendampingan psikososial juga menjadi kebutuhan prioritas.
BNPB bergerak cepat memenuhi kebutuhan dasar penyintas sesuai instruksi Kepala BNPB Letjen Suharyanto yang meninjau lokasi sehari sebelumnya. Upaya percepatan bantuan dilakukan untuk memastikan penanganan bencana Longsor Banjarnegara berjalan optimal.
Hingga hari ini, operasi pencarian menggunakan metode manual dan alat berat terus dimaksimalkan. berbagai upaya lain seperti monitoring geologi, layanan posko, dapur umum, pengaturan lalu lintas, proses pemakaman korban, dan rapat evaluasi harian juga dilakukan.
Pada Kamis (20/11), operasi akan dilanjutkan mencakup pencarian korban, pemantauan geologi, dukungan kesehatan, layanan psikososial, penanganan logistik, serta pendampingan pengungsi. Proses evaluasi harian tetap menjadi bagian dari langkah penanganan terpadu.
Sebanyak 521 personel dikerahkan dalam penanganan darurat Longsor Banjarnegara. Mereka berasal dari BNPB, BPBD, TNI–Polri, tenaga kesehatan, PMI, organisasi masyarakat, relawan, dan dukungan lintas daerah seperti Klaten, Wonosobo, Kebumen, Jepara, dan Pekalongan. Pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi lintas lembaga demi mempercepat pencarian dan pemenuhan kebutuhan warga.
Editor: Donald Karouw