Afryda Afryana saat mendongeng di depan anak-anak di Griya Baca. Foto: Okezone/Taufik Budi.

Melimpahnya produksi bawang merah tak sebanding dengan jerih payah petani. Harga jualnya rendah sehingga tak dapat menutup biaya-biaya selama masa tanam. Pida berpikir mencari solusi agar nilai ekonomis bawang merah tinggi, dan masa simpannya lebih tahan lama. 

“Akhirnya terbesit ide untuk mengolah menjadi bawang merah goreng. Dengan penjelasan yang detail dan argumen yang cukup kuat, ide ini diterima teman-teman,” kata gadis yang kesehariannya membuka bimbingan belajar ini.

Dengan modal uang kas, Pida dan teman-temannya mulai melakukan pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng. Pemasaran sementara ini masih di sekitar desa dengan mengandalkan anggota karang taruna. 

Kegiatan sosial lainnya yang digagas alumnus PGRI Semarang ini adalah membantu warga yang menggelar hajatan atau sering disebut laden. Pida menggerakkan pemuda karang taruna untuk turut membantu menyiapkan perlengkapan, menjadi penerima tamu, serta mengkoordinasikan ke beberapa pihak untuk pemenuhan kebutuhan, seperti peralatan memasak untuk warga yang punya hajatan. 

“Inginnya menjadi manusia yang tak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Karena kebahagiaan hakiki adalah ketika manusia mampu memberikan kebahagian bagi sesama,” ucapnya. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network