PURWOKERTO, iNews.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto digoyang dugaan kasus pelecehan seksual oleh salah satu pengurus BEM Unsoed. BEM Unsoed pun langsung merespons kasus tersebut.
Atas dugaan kasus pelecehan seksual tersebut, BEM Unsoed memberhentikan secara tidak hormat salah satu pengurusnya. Pernyataan tersebut dikutip dari akun BEM Unsoed @bem_unsoed yang merilis secara resmi polemik kasus tersebut.
Dalam rilis tersebut Presiden BEM Unsoed, Fakhrul Firdausi membenarkan kasus tersebut ramai menjadi perbincangan di akun twitter @Unsoedfess1963 pada Rabu, 8 Desember 2021, sehingga pihaknya perlu memberikan sikap.
"Kami membenarkan telah terjadi pelecehan seksual oleh salah satu pengurus BEM Unsoed kepada pengurus BEM Unsoed lainnya," kata Fakhrul dalam rilisnya seperti dikutip iNewsPurwokerto.id, Kamis (9/12/2021).
Dalam poin tersebut, pihak BEM Unsoed telah mengambil tindakan tegas yang sesuai dengan prosedur organisasi maupun penanganan kasus pelecehan seksual. BEM Unsoed telah melindungi korban dan memberhentikan pelaku secara tidak hormat (SP3) sebagai pengurus BEM Unsoed.
"BEM Unsoed telah menawarkan kepada korban untuk membawa kasus ini kepada lembaga yang lebih profesional, seperti Unit Layanan Pengaduan dan Kekerasan (ULPK) Unsoed melalui Kementerian Adkesma BEM Unsoed maupun konseling dengan psikolog. Namun, korban sama sekali tidak menginginkan kasus ini dibawa ke pihak manapun atau semakin menyebar luas, sehingga BEM Unsoed tetap menghargai dan mengutamakan perspektif korban," tulisnya.
Editor : Ahmad Antoni
universitas jenderal soedirman BEM Unsoed kasus pelecehan seksua pelecehan seksual kekerasan lingkungan kampus
Artikel Terkait