Abdi dalem Lembaga Dewan Adat dengan memakai beskap warna putih di dalam Masjid Agung Solo. Sementara arak-arakan kubu dari Pakubuwono XIII keluar dari masjid membawa lampu tintit. (foto: Bramantyo)

Usai LDA Keraton Kasunanan Surakarta menggelar tradisi Malam Selikuran, selanjutnya Keraton Kasunanan Surakarta juga menggelar Malam Selikuran. Namun diawali dengan prosesi kirab tumpeng sewu dengan peserta terbatas.

Rombongan abdi dalem membawa jodang sebagai wadah 1000 nasi tumpeng. Di samping itu mereka juga membawa lampion dan lampu ting. Berangkat dari keraton menuju Masjid Agung Solo.  

Pengageng Parentah Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH. Dipokusumo sebut prosesi kirab seribu tumpeng digelar untuk memperingati Malam Selikuran.

Bahwa tradisi yang berlangsung sejak lama. Di awal kirab hanya dilaksanakan dari keraton menuju Masjid Agung. Namun di masa PX X rute kirab ditambah dari Keraton Surakarta menuju taman Sriwedari (Bon Rojo).

"Namun sekarang (kirab) dikembalikan seperti semula. Karena awalnya memang di sini (Masjid Agung)," katanya. 

Gusti Dipo juga menyebut pelaksanaan kegiatan di Masjid Agung ini merupakan otoritas Sinuhun Pakubuwono dalam hal ini adalah Hingkang Sinuhun PB XIII dalam melaksanakan proses, tradisi, adat Kraton Surakarta Hadiningrat yang sudah turun temurun.  

Acara Malam Selikuran kedua belah pihak berjalan dengan sukses. Terlihat penjagaan ketat oleh petugas kepolisian dari Polresta Solo selama prosesi acara berlangsung.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network