Selain itu, Ganjar menuturkan sejumlah produk UMKM Jateng telah diekspor hingga luar negeri. Pada, 12 Mei 2023 lalu nilai ekspor Jateng tembus hingga 2,5 miliar dolar AS.
"Mudah-mudahan pembinaan akan terus bisa kami lakukan dan pertunjukan dari UMKM yang sudah berhasil makin dikenal dan dibeli oleh kita sendiri," katanya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop, dan UKM) Teten Masduki menyebut bahwa hanya India, China dan Indonesia yang pertumbuhan ekonominya mencapai 5 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh UMKM, sehingga pembiayaan, akses pasar, dan dukungan bahan baku ini perlu dilakukan.
"53 persen ekonomi nasional ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Dan itu kekuatannya ada di UMKM. Jadi tahun ini kita ingin terus pertahankan pertumbuhan di atas 5," jelasnya.
Dikatakan Teten, dalam waktu dekat Pemerintah segera melakukan revisi Permendag no 50 tahun 2020 guna membentuk digital ekonomi yang lebih protektif terhadap UMKM konsumen dan e commers. "Ini dalam waktu dekat Permendag no 29 tahun 2020 ini harus direvisi untuk 4 hal," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait