"Kami lihat efeknya selama satu hingga dua minggu ke depan, bagaimana kalau misalnya masih ada trauma dan ketakutan, kami akan berkoordinasi untuk mengadakan kegiatan lagi," kata Sapto Ruruh Sulistyo, Senin (24/5/2021).
Kepala Dusun Paponan Dyah Ratnasari mengatakan, dampak dari kekerasan anak yang mengakibatkan kematian menimbulkan ketakutan dan trauma yang mendalam bagi masyarakat. Bukan hanya warga yang bersebelahan dengan tempat kejadian, tetapi warga Dusun Paponan secara keseluruhan.
Bahkan ada beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban, memilih untuk berpindah sementara karena takut. Mereka mengungsi ke tetangganya yang agak jauh.
Menurut dia pemerintah desa telah berupaya untuk menghilangkan rasa ketakutan warga dengan cara melakukan patroli malam. Ia mengapresiasi upaya pemerintah kabupaten dalam memulihkan semangat masyarakat.
"Kegiatan ini sangat membantu, khususnya kepada anak-anak, semoga kondisinya cepat normal seperti sediakala," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait