Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Ahmad Faridi diwawancara di kantornya, Jumat (29/9). (Eka Setiawan)

SEMARANG, iNews.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jateng masih menunggu proses hukum yang berjalan untuk menentukan status MAR (17) siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) Yasua Demak. MAR adalah pelaku penganiayaan terhadap gurunya, Ali Fatkhur Rokhman (41).

“Quo, statusnya dikeluarkan juga belum tetapi aktif juga tidak. Nanti menunggu sampai proses pengadilan (putusan berkekuatan hukum tetap),” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Ahmad Faridi, Jumat (29/9).

Dia mengatakan, baik korban maupun keluarganya sudah meminta maaf kepada korban. Namun, proses hukum tetap berlanjut.  

Pihak Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng maupun Kemenag Demak terus berkoordinasi dengan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Demak. Salah satunya, terkait hak-haknya sebagai pelajar yang masih bersekolah di MA alias setingkat SMA.

“Yang bersangkutan (pelaku) sudah meminta maaf, merasa khilaf, mungkin karena tekanan psikologis juga tekanan ekonomi, maka sekali waktu khilaf. Dia sudah meminta maaf dan menyesal, tentunya karena ini bagian dari siswa kami, kewajiban kami tetap mendidik anak itu,” ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya menekankan kepada seluruh civitas akademika baik tingkatan Raudlatul Athfal (RA) jenjang setingkat TK, Mardasah Ibtidaiyah (MI) alias setingkat SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setingkat SMP terutama juga Madrasah Aliyah (MA) untuk terus memantau tumbuh kembang para siswanya.

“Peran guru BP (atau Bimbingan Konseling/BK) sangat vital ketika ada anak bermasalah. Misal ada masalah dengan kekerasan, anak itu pendiam, kurang pede dan sebagainya, peran guru BP sangat penting,” jelasnya.

Pihaknya juga meminta madrasah untuk selalu melakukan pendekatan kepada seluruh siswanya. Sebab, kata dia, persoalan seperti ini bukan murni hanya dari siswa, tetapi juga permasalahan guru.

“Karena di pendidikan ini siswa yang jadi obyek utama, kita fokuskan di pihak siswa. Memang ini kejadian yang memukul kami, kami sedang berusaha merangkak, madrasah yang dipercaya masyarakat tapi namanya musibah bisa terjadi di mana saja,” ujarnya. 


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network