MAGELANG, iNews.id – Kronologi anak bunuh 3 orang sekeluarga dengan racun arsenik di Mertoyudan, Kabupaten Magelang ternyata diawali masalah sepele.
Tersangka DDS yang merupakan anak kedua korban merasa terbebani diminta bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Sedangkan kakaknya tidak disuruh bekerja.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengungkapkan, selama ini DDS mengaku terbebani oleh keluarganya untuk membantu perekonomian keluarga setelah ayahnya pensiun. Namun kakaknya tidak dibebani untuk membantu, sehingga membuat iri pelaku.
“Saki hati DDS terhadap orang tua dan kakaknya ini bermula saat ayahnya pensiun dua bulan lalu,” ujarnya, Selasa (29/11/2022).
Dia mengungkapkan, motif pembunuhan berencana yang dilakukan pelaku adalah sakit hati.
“DDS sengaja menaruh racun di minuman (teh hangat dan es kopi) karena sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya,” katanya.
Kapolresta mengatakan, DDS merencanakan pembunuhan dengan membeli racun jenis arsenik lewat online.
Dari hasil pemeriksaan terungkap, tersangka DDS sudah dua kali merencanakan aksinya membunuh keluarganya.
"Rencana pembunuhan terhadap orang tua dan kakaknya dilakukan dua kali," ungkap AKBP Mochamad Sajarod Zakun.
Menurut Kapolresta, upaya pembunuhan yang pertama dilakukan pada 23 November. Pelaku menaruh racun pada minuman dawet, namun gagal.
"Kemudian kembali melakukan aksinya Senin (28/11) kemarin pada teh hangat dan es kopi,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Magelang digegerkan dengan tewasnya tiga orang satu keluarga di Desa Mertoyudan, Senin (28/11/2022) malam. Ketiga korban tewas diduga diracun.
Ketiga korban yakni AA (58, ayah), HR (54, istri) dan DK (25,anak).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait