Baru proses pemanggangan dengan dimasukkan ke dalam oven selama kurang lebih satu jam. Selain dapat dinikmati saat pagi dan sore hari sambil ditemani kopi atau teh, kue ganjel rel juga cocok sebagai menu sahur dan buka puasa.
Sebab dipercaya dapat mengembang di dalam perut. Sehingga saat menjalankan puasa tidak cepat terasa lapar. Setelah melalui inovasi dan modifikasi resep, kue ganjel rel kini tidak lagi keras seperti dulu. Kini kue laris diburu untuk dijadikan makanan khas Ramadan atau oleh-oleh khas Kota Semarang.
“Keunikan rasa dan aroma rempah, gula aren dan kayu manis, membuat kue ganjel rel spesial dan digemari semua kalangan,” kata Wahyu, pembeli kue ganjel rel, Senin (19/4/2021).
Jika dulu kue ganjel rel gampang dijumpai di pasar tradisional, namun kini keberadaannya semakin langka. Kue ini hanya dibuat oleh sejumlah toko di Kota Semarang. Salah satunya toko oleh-oleh khas Semarang Bandeng Juwana.
“Harganya relatif murah, hanya sekitar Rp30.000,” ujar Arif Kusmadi, pengelola toko.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait