SOLO, iNews.id - Kuliner halal Kauman Solo didorong mampu menginspirasi daerah lain agar melakukan program serupa. Diharapkan ke depan bisa turut mengembangkan sektor usaha syariah di dalam negeri.
"Ekonomi syariah bernilai peluang multi triliunan dolar, bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara internasional, di mana tingkat spending umat muslim secara global bisa sampai Rp1,9 triliun dolar AS atau 60 persennya merupakan sektor halal food and beverage atau makanan dan minuman," kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury pada peluncuran Program Pengembangan UKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo secara daring, Jumat (11/2/2022).
Oleh karena itu, pihaknya berharap ekosistem dan pengembangan makanan dan minuman halal di Kauman bisa menjadi model dan diupayakan bisa diimplementasikan di kawasan lain.
"Sektor ini merupakan salah satu sektor yang sangat besar di Indonesia, di mana 36,4 persen dari PDB Indonesia dikontribusikan oleh sektor makanan dan minuman, sehingga bagaimana kita bisa mengembangkan sektor ini, khususnya terkait jaminan produk halal, sesuai dengan UU 33 Tahun 2014 yang sudah resmi diberlakukan," katanya.
Ia mengatakan regulasi tersebut mewajibkan sertifikasi halal pada semua produk, termasuk yang diperdagangkan, didistribusikan, dan diimpor ke Indonesia. Pihaknya mencatat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan saat ini sudah ada 7.415 perusahaan makanan dan minuman dengan lebih dari satu juta karyawan yang ada di sektor ini.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait