Titik menjelaskan, dia tidak tahu siapa yang melakukan aksi teror ini. Termasuk juga motif pelaku sampai membuat repot warga sekitar, termasuk para kurir pengantar barang-barang ini.
Kepala Desa Jungsemi, Dasuki, membenarkan adanya teror orderan fiktif ini hingga korban nyaris depresi. Bahkan warga yang membantu korban malah menjadi incaran teror pelaku selanjutnya.
"Saya pernah juga nama istri saya masuk dalam biro jodoh. Nomor saya yang dipakai," kata dia.
Dari keterangan korban, aksi pelaku diduga karena dendam dengan korban. Menurut dia, ada kemungkinan orang yang melakukan teror ini teman Titik sewaktu bekerja di pabrik roti Semarang.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait