Menurutnya, konsep tradisi dugderan sebagai penanda awal Ramadhan akan tetap dijalankan. "Akan kita kemas kemeriahan menyambut ramadhan, namun prosesinya tidak dibesar-besarkan," katanya.
Ia mengatakan, dugderan akan digelar di Masjid Agung Semarang. Nantinya, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang saja yang akan mengikuti prosesi tersebut agar protokol kesehatan Covid-19 tetap terjaga.
Adapun untuk pedagang musiman saat dugderan, wali kota yang akarab disapa Hendi tersebut belum memutuskan. "Masih beluk diputuskan. Saat ini baru prosesinya yang disiapkan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait