Alat pirolisis limbah yang diciptakan peneliti UNS yang tergabung dalam Analytical Chemistry Research Group. Foto: Ist.

Guru Besar bidang kimia lingkungan air ini menjelaskan, alat dapat membakar zat organik maupun anorganik dari limbah domestik, medis, dan lain-lain. Seperti daun-daunan, batang, kayu, dan bonggol jagung untuk zat organik. Sementara untuk anorganik, contohnya plastik, styrofoam, APD, masker, botol infus, dan limbah infeksius lainnya. 

“Zat organik dan anorganik bisa dihancurkan di situ. Segala hal yang berbau medis bisa dibakar di situ. Jadi tidak mencemari lingkungan. Hanya karena sekarang penanganan Covid-19, saya konsentrasi pada limbah-limbah medis,” jelasnya. 

Berbahan baku stainless steel, pirolisis limbah diperuntukkan lingkup Rumah Tangga (RT) terlebih dahulu. Namun ke depan, Pranoto dan tim dapat merancang dalam bentuk lebih besar bagi rumah sakit, Puskesmas, dan klinik yang memerlukan.

Harapannya dengan alat ini, sampah yang dihasilkan mulai di lingkup RT dapat ditangani langsung dari sumbernya. Sehingga tidak terbuang begitu saja ke tempat pembuangan akhir (TPA). 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network