Kesenian tradisional di Kabupaten Pemalang mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Salah satunya menggelar dialog laras budaya. (Ist)

Kegiatan pertunjukkan kesenian di daerah, kata dia, akan mendapat bantuan anggaran jika sanggar kesenian sudah terdaftar dan memperoleh ijin rekomendasi dari instansi terkait maupun Dewan Kesenian stempat

Pegelaran wayang golek santri dipilih untuk pepentasan itu, agar dapat memberikan pesan-pesan moral atau berdakwah, mengingat dakwah tidak hanya harus dilakukan di masjid dan musala, tetapi juga dapat digelar dimana saja dengan menggandeng para seniman.  

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Pemalang Andi Rustono mengapresiasi langkah DPRD Jateng yang terus mendorong dan memperdayakan para seniman tetap berkreasi serta ikut melestarikan kesenian tradisional dengan menggelar pementasan wayang golek santri.

Di wilayah Kabupaten Pemalang, kata dia, terdapat banyak seniman yang memiliki kreasi sangat positif, bahkan pertunjukkan kesenian kuntulan, kuda lumping dan wayang golek hingga saat ini masih sangat diminati, meski dua tahun lebih aktivitas mereka sempat tersendat akibat pandemi.

Dia menambahkan untuk Pemalangan, selama sebelum pandemi ada 4 khas kesenian daerah di ataranya kangkreng, kuntulan, kuda lumping dan lainnya. Namun selama pandemi kesenian kuntulan perlahan punah akibat para personil beralih bekerja di bidang lain.

“Bahkan Dewan Kesenian Pemalang mencatat kesenian kuda lumping sebelumnya pandemi terdapat 30 kelompok, namun pada pasca pandemi mereka kembali bangkit hingga saat ini berkembang menjadi 50 kelompok seni kuda lumping,” sebutnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network